Bencana Khudairy

Rabu 22 Mar 2023 - 03:39 WIB
Reporter : Alf Sumeks
Editor : Alf Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Ketika para eksekutifnya mengatakan Credit Suisse baik-baik saja, air lagi mendidih di balik pintu tertutup bank terbesar kedua di Swiss itu. Ketika pemerintah Amerika mengeluarkan jaminan keamanan bagi para penabung di dua bank yang bangkrut di AS 9 Maret lalu, pemerintah Swiss panik: apa yang harus dilakukannya ketika Credit Suisse mengalami kesulitan yang serupa. Menteri Keuangan Swiss Karin Keller-Sutter seorang profesor pendidikan, ahli bahasa dan penerjemahan, sibuk melakukan komunikasi dengan menteri keuangan Amerika Serikat dan Inggris. Hanya lembaga keuangan di dua negara itu yang bisa diharapkan sebagai penyelamat. Lembaga-lembaga keuangan lain di seluruh Eropa dianggap terlalu kecil. Justru mereka yang biasanya mengandalkan bantuan Credit Suisse. Selama tiga bulan terakhir tanda-tanda kesulitan itu sangat nyata: tercatat dana sebanyak USD 110 miliar ditarik dari bank itu. Lubang itulah yang harus ditutup Credit Suisse. Jangan sampai kepercayaan kepadanya kian runtuh.
BACA JUGA : Ramai, Umrah Ramadan Berburu Pahala
Di tengah upaya mempertahankan kepercayaan itu, muncul halilintar dari padang pasir: Bos Saudi National Bank Ammar Al Khudairy membuat pernyataan mematikan. Katanya: pihaknya tidak bisa lagi menggelontorkan dana berikutnya ke Credit Suisse. Itu diucapkan Rabu lalu. Seperti disiarkan secara dramatis di media di Eropa. Akibatnya fatal: buntut Credit Suisse tidak bisa kopat-kapit lagi. Rupanya selama itu Saudi diharapkan bisa jadi penyelamat terakhir. Saudi sudah memiliki 10 persen saham di Credit Suisse. Maka diharapkan Saudi akan ikut menjaga nilai sahamnya tersebut.
Tags :
Kategori :

Terkait