JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Saat ini situasi buruk yang mengelilingi keuangan KTM makin serius seiring rencana restrukturasi yang diajukan Pierer Mobility AG selaku induk perusahaan.
KTM memerlukan suntikan dana setidaknya 100 juta euro (sekitar 1,67 triliun rupiah) untuk melanjutkan operasional mereka.
BACA JUGA:Iannone Resmi Kembali ke MotoGP, Gantikan Diggia
Restrukturasi dilakukan KTM demi meredakan beban utang sekaligus menghindarkan diri dari potensi kebangkrutan.
Menurut GPone, utang yang ditanggung KTM mencapai 1,5 miliar euro (Rp 25 triliun). Selain itu masih ada sekitar 100 ribu unit motor yang belum berhasil dijual ke pasaran.
Ini menjadi lanjutan dari krisis finansial yang dialami oleh Pierer Mobility, perusahaan yang membawahi jenama otomotif seperti KTM, Husqvarna, GasGas, hingga MV Agusta.
Pada Oktober lalu, perusahaan asal Austria itu mengumumkan kegagalan memenuhi proyeksi dalam pendapatan dan laba untuk tahun finansial 2024.
KTM membawahi tim di tiga kelas utama: MotoGP, Moto2, dan Moto3. Mereka juga menurunkan motor balap sendiri untuk kelas Moto3.
Salah satu talenta besar yang hadir di MotoGP baru-baru ini juga berada di dalam skuad mereka yakni Pedro Acosta.
Sebelum hampir memimpin klasemen non-Ducati dalam debutnya di kelas para raja, rider yang dulu dijuluki The Next Marquez itu menjuarai Moto2 dan Moto3 hanya dalam waktu tiga musim.
KTM pun menyadari potensi pembalap berusia 20 tahun itu dengan mempromosikannya ke kelas MotoGP pada 2024 dan kemudian ke tim pabrikan untuk musim depan.
Selain Acosta, KTM juga memiliki tiga pembalap yang punya nama di MotoGP dalam diri Brad Binder, Enea Bastianini, dan Maverick Vinales untuk musim depan.
Di tengah ketidakpastian, CEO Pierer Grup, Hubert Trunkenpolz, menegaskan komitmen mereka untuk berkecimpung di dunia balap.
Sebab, motorsport telah menjadi identitas dari KTM dalam memasarkan produk otomotif mereka ke pasaran.