SUMATERAEKSPRES.ID - Dewan Pengawas Nuklir PBB, IAEA, pada Kamis (21/11/2024) mengeluarkan resolusi yang mengecam Iran karena tidak sepenuhnya bekerja sama dalam pengawasan program nuklirnya.
Ini adalah kedua kalinya dalam lima bulan terakhir Iran mendapat kecaman serupa.
Resolusi ini juga mendesak Teheran untuk memberikan penjelasan terkait penemuan partikel uranium di dua lokasi yang belum dilaporkan sebagai situs nuklir oleh Iran.
Sebanyak 19 negara anggota IAEA memberikan suara mendukung resolusi ini, sementara Rusia, Tiongkok, dan Burkina Faso menentang, serta 12 negara abstain.
BACA JUGA:Uang Logam Indonesia yang Dicari Kolektor
BACA JUGA:IAEA Desak Iran Batasi Uranium, Negara Barat Tekan Diplomatik Agar Patuh Kesepakatan Nuklir 2015
Resolusi ini disponsori oleh Prancis, Jerman, dan Inggris, yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat, dalam konteks ketegangan internasional menjelang pemilihan kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa Iran telah meningkatkan persediaan uranium yang diperkaya hingga 60%, sebuah level yang dekat dengan bahan bakar senjata nuklir.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Iran kini menyimpan 182,3 kilogram uranium yang diperkaya 60%, meningkat hampir 18 kilogram sejak laporan terakhir pada Agustus. IAEA khawatir, tingkat pengayaan ini bisa menjadi langkah menuju senjata nuklir.
BACA JUGA:Iran Pastikan Balas Serangan Israel, Klaim Reaksi Tepat Waktu
BACA JUGA:Ketegangan Memanas, Iran Kritik Israel dan Minta Dukungan Global untuk Tegakkan Keadilan
Krisis ini terjadi di tengah pengawasan intensif oleh IAEA terhadap dua lokasi yang berdekatan dengan Teheran—Varamin dan Turquzabad—di mana ditemukan jejak uranium yang telah diproses.
IAEA meminta Iran untuk memberikan penjelasan yang lebih meyakinkan tentang asal-usul dan lokasi partikel uranium tersebut serta memberikan akses kepada inspektur IAEA untuk melakukan inspeksi lebih lanjut.
Dalam tanggapan resmi, Teheran mengecam resolusi tersebut, menyatakan bahwa program nuklir mereka hanya untuk tujuan damai dan telah mematuhi kewajiban internasional terkait deklarasi bahan nuklir.
BACA JUGA:Iran Tingkatkan Kesiapan Militer dengan Pusat Simulasi Perang Canggih