JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di kalangan perempuan dan komunitas yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara luas.
Dalam upaya ini, OJK menggelar sebuah webinar edukasi keuangan yang ditujukan kepada pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta pegawai di lingkungan BNPT.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari DWP Pusat pada hari Jumat, yang lalu.
Perempuan dan komunitas masyarakat merupakan dua kelompok sasaran utama dalam program edukasi keuangan OJK yang terintegrasi dalam Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
BACA JUGA:OJK Terbitkan POJK Emas, Lembaga Keuangan Wajib Patuhi Aturan Baru Ini!
BACA JUGA:OJK Klaim Kinerja Perbankan Tumbuh Positif, Likuiditas dan Risiko Tetap Terjaga
Penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan keluarga, yang sangat dipengaruhi oleh persepsi dan pengetahuan ibu, memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kognitif anak-anak, terutama di usia sekolah.
Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan di kalangan perempuan menjadi fokus utama dalam menciptakan keluarga yang lebih sejahtera.
Webinar ini mengusung tema "Cerdas Keuangan untuk Keluarga Hebat dan Sejahtera" dan menghadirkan berbagai tokoh penting di bidang keuangan.
Di antaranya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi; Ketua DWP BNPT, Elly Bangbang Surono; serta sekitar 300 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota DWP BNPT, pegawai di lingkungan BNPT, dan juga DWP Pusat.
BACA JUGA:OJK Luncurkan Program Baru: Perbankan Syariah untuk Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA:OJK Tingkatkan Kerja Sama Internasional dalam Sektor Perasuransian melalui GAIP
Meningkatkan Literasi Keuangan untuk Melindungi Perempuan
Friderica Widyasari Dewi, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perempuan terhadap produk dan layanan sektor jasa keuangan.
Selain itu, edukasi ini juga dimaksudkan untuk melindungi perempuan dari berbagai penipuan di sektor jasa keuangan, yang sering kali menjadi korban dalam praktik penipuan yang marak.
“Kami yakin, jika ibu-ibu mendapatkan informasi yang benar dan pemahaman yang baik, mereka akan lebih terlindungi dari berbagai penipuan yang sering terjadi di sektor keuangan. Korban penipuan banyak berasal dari kelompok ibu-ibu, dan kami ingin hal ini bisa diminimalisir," ungkap Friderica.