PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Indonesia memiliki visi menjadi negara dengan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. NZE adalah kondisi ketika emisi karbon yang dihasilkan tidak melebihi kapasitas penyerapan bumi. Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia, turut mendukung program NZE.
Mengingat sektor energi menyumbang emisi cukup signifikan, Pertamina sebagai perusahaan energi yang comply to regulation, turut mengambil tanggung jawab menciptakan masa depan bumi yang lebih hijau.
Untuk merealisasikannya, Pertamina menjalankan dual growth strategy atau strategi pertumbuhan ganda yang diterapkan untuk mendukung transisi energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Strategi ini kita jalankan dengan mempertahankan, meningkatkan bisnis eksisting dan menjadi warisan (legacy business) untuk menjamin ketahanan energi nasional, namun pada saat yang sama mengembangkan bisnis rendah karbon,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari, kemarin.
BACA JUGA:Indonesia Miliki Potensi Energi Hijau 3.600 Gigawatt, Jokowi Tekankan Komitmen Net Zero Emission
BACA JUGA:BRI Wujudkan Komitmen Zero Emission 2050 Lewat Program Zero Waste to Landfill
Dikatakan, strategi tersebut dijalankan seluruh lini dan unit bisnis Pertamina Group. Salah satu unit bisnis warisan yang masih eksis dan masih beroperasi hingga kini Kilang Pertamina Plaju. Unit pengolahan minyak mentah (crude) menjadi berbagai produk BBM dan Petrokimia ini masih berdiri kokoh sejak dibangun oleh Shell pada 1904. Ada juga Kilang Sungai Gerong yang dibangun tahun 1926 oleh Standard-Vacuum Petroleum Maatschappij atau lebih dikenal dengan Stanvac.
Dua kilang yang berdiri di pinggir Sungai Musi dan dipisahkan Sungai Komering itu kini berada dalam pengelolaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina. “Meskipun masih fokus pada bisnis hidrokarbon, Kilang Pertamina Plaju tetap mampu mengoperasikan bisnis yang mendukung roadmap NZE Indonesia,” bebernya.
Menurutnya, Kilang Pertamina Plaju fokus pada efisiensi energi dan emisi yang dalam proses operasional, serta terus berinovasi dalam produk yang dihasilkan. Dalam lima tahun terakhir sejak 2020 hingga Juni 2024, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 964186.38 ton CO2eq melalui program-program penurunan emisi yang telah disampaikan pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) tahun 2023-2024.
Beberapa program penurunan emisi tersebut di antaranya, substitusi fuel oil menjadi refinery gas, efisiensi energi, program Misi Musi (Minimize Loss Flaring melalui penambahan sistem kondensasi), reduce loss (COST-FLORESS), efisiensi BBM kendaraan perusahaan, hingga retrofit Freon ke Musicool, serta banyak lagi program lainnya.
BACA JUGA:Potensi Energi Terbarukan Sumsel 21,032 GW, Percepat Transformasi Menuju Zero Emission
BACA JUGA:Demi Kejar Target Net Zero Emissions, Dorong Implementasi CCS/CCUS
Selain itu mulai memproduksi produk-produk ramah lingkungan, misalnya Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur, Biosolar B35. “Demi menopang proses bisnis tetap menggunakan energi bersih, perusahaan telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sebesar 2,25 Mega Wattpeak (MWp), dan terinstalasi juga Solar Cell yang menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Wp untuk operasional perkantoran di Plaju,” bebernya.
Tak hanya untuk kepentingan perusahaan, Kilang Pertamina Plaju turut mendorong agenda transisi energi bersih di masyarakat. Lewat berbagai program CSR atau TJSL, perusahaan telah mengajak masyarakat memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber energi. Lewat program Desa Energi Berdikari misalnya, bertujuan mendukung masyarakat di 6 Desa/Kelurahan di Sumsel mendapatkan akses energi dan terjangkau.
Program ini menyasar 536 jiwa penerima manfaat di 6 desa dan kelurahan di Sumatera Selatan, dengan total 50,6 kWh EBT tersalurkan, dengan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang juga bertujuan untuk bersih membantu masyarakat mengembangkan potensi ekonomi dan menghadapi perubahan iklim.