SUMATERAEKSPRES.ID-Fenomena hujan meteor bakal menghiasi langit pada bulan November ini.
Bahkan, bakal ada dua fenomena yang terjadi, yakni hujan meteor Taurid, yang berasal dari rasi Taurus, dan hujan meteor Leonid, dari rasi Leo.
“Hujan meteor Taurid akan mengalami puncaknya pada 5 November mendatang. Sementara hujan meteor Leonid akan terjadi pada 17 November,” kata Peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, melansir RRI.
Lebih lanjut Thomas mengatakan, hujan meteor ini terjadi disebabkan karena debu sisa komet yang masuk ke atmosfer.
“Karena jumlahnya banyak maka disebut hujan meteor,” beber Thomas.
Masih kata dia, fenomena hujan meteor ini bisa disaksikan di seluruh wilayah di Nusantara.
Masyarakat Indonesia pun bisa menyaksikan tanpa perlu menggunakan alat bantu.
BACA JUGA:Fenomena Hujan Es dan Potensi Cuaca Ekstrem: Peringatan BMKG serta Pakar untuk Waspada Dampaknya
BACA JUGA:Fenomena Black Hole: Dampak dan Relevansinya terhadap Bumi, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
Walau begitu, menurut dia, peneliti tidak bisa menduga ke arah mana meteor tersebut akan meluncur.
Tetapi, ia menyarankan agar masyarakat menyaksikan ke arah rasi Taurus untuk melihat hujan meteor Taurid dan rasi Leo untuk melihat hujan meteor Leonid.
“Cara melihatnya adalah kita perhatikan langit, dan nanti akan ada bintang jatuh. Itu adalah bagian dari hujan meteor,” tukasnya.
Fenomena hujan metor ini, kata Thomas, bisa disaksikan di wilayah yang minim polusi cahaya.
Di samping itu, diperlukan juga cuaca yang cerah saat mengamati hujan meteor ini.
“Karena meteor ini redup, maka memerlukan langit yang redup dan minim polusi cahaya. Akan lebih baik jika diamati dari wilayah yang jauh dari kota,” bebernya.