SUMATERAEKSPRES.ID - Debat publik pertama untuk pemilihan gubernur Sumatera Selatan yang berlangsung pada Senin, 28 Oktober 2024, telah menarik perhatian para pengamat politik.
Tiga kandidat—Herman Deru (HD), Eddy Santana Putra (ESP), dan Mawardi Yahya (MY)—berdiskusi dan beradu argumen tentang visi dan program mereka untuk kemajuan Sumatera Selatan.
Pengamat politik Bagindo Togar menilai bahwa Eddy Santana Putra tampil lebih baik dalam debat tersebut.
"Eddy menunjukkan taktik dan kecerdasan dalam menjawab pertanyaan, serta merespons pernyataan lawan dengan cepat," ungkap Bagindo dalam wawancaranya pada Rabu, 30 Oktober 2024.
BACA JUGA:Hasil Debat Pertama Pilgub Sumsel, Eddy Santana Putra Unggul
BACA JUGA:Eddy Santana Putra Tegaskan Perangi Pungli di Dunia Pendidikan
Ia menambahkan bahwa meski Eddy unggul, hasil debat ini tidak menjamin kemenangan pada pemilihan yang akan datang pada 27 November 2024.
Bagindo juga mencatat bahwa Herman Deru dan Mawardi Yahya tampak kesulitan, bahkan sempat salah dalam menyebut istilah. "Mereka terlihat agak tertekan," kata Bagindo.
Ia mengaitkan keunggulan Eddy dengan pengalaman panjangnya dalam pemerintahan, yang memberinya penguasaan yang lebih baik terhadap isu-isu yang dibahas.
BACA JUGA:Eddy Santana Putra dan Riezky Aprilia Optimis Menjadi Underdog di Pilgub Sumsel 2024
BACA JUGA:Eddy Santana-Rizky Aprilia (E-RA) Siap Menang di Pilgub Sumsel dengan Target 45 Persen Suara
Latar belakang pendidikan Eddy, yang sedang menyelesaikan program doktoral di Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, juga dianggap memberikan nilai tambah.
"Tingkat dan kualitas intelektualnya teruji, membuatnya lebih unggul," tambah Bagindo.
Namun, ia juga menyayangkan bahwa keseluruhan debat terasa datar dan kurang menarik.
"Jawaban kandidat terkesan normatif dan tidak menggali inti permasalahan masyarakat Sumsel," ujarnya.