SUMATERAEKSPRES.ID - Batubara adalah batuan organik kaya energi yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah menjadi fosil.
Unsur-unsur utamanya, seperti hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen, menjadikannya bahan bakar ideal untuk berbagai keperluan.
Batubara tidak hanya digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik tetapi juga merupakan bahan baku penting dalam industri baja, semen, aluminium, kertas, kimia, dan juga farmasi.
Perannya dalam berbagai sektor industri menunjukkan pentingnya batubara dalam pembangunan dan kemajuan perekonomian.
Penemuan batu bara di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang yang memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan industri di tanah air.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Izin Tambang Batubara, Tersangka dan Barang Bukti Diserahkan ke JPU Kejari Lahat
BACA JUGA:Daftar Perusahaan Batubara di Kabupaten Lahat: Peluang Ekonomi dan Tantangan Lingkungan
Batu bara pertama kali di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda.
Pada abad ke-19, tepatnya tahun 1849, insinyur Belanda Willem Hendrik de Greve melakukan pengeboran pertama kali di Pulau Sumatera, tepatnya di wilayah Ombilin, Sumatera Barat.
Hasil pengeboran tersebut menemukan lapisan batubara bawah tanah yang kemudian menjadi titik awal eksplorasi lebih dalam sumber daya batubara di Indonesia.
Penemuan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan industri di Indonesia.
1. Memberikan dorongan industri pertambangan di Indonesia.
Eksplorasi dan eksploitasi batubara menjadi prioritas.
Terutama ketika industri besar seperti transportasi dan produksi listrik membutuhkan pasokan energi yang stabil dan murah.
2. Memberikan dampak ekonomi yang besar