Pengenalan E-Kriting dan Pembuatan Madu Soya Bean Dalam Upaya Skrining dan Pencegahan Stunting

Selasa 22 Oct 2024 - 13:45 WIB
Reporter : emha
Editor : Martha

BANYUASIN,SUMATERAEKSPRES.ID-Tim dari Institut Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang (IKESTMP) baru saja menyelesaikan program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kemendikbudristekdikti.

Program Pengabdian Masyarakat itu bertujuan untuk menanggulangi masalah stunting di Dusun VI, Sungai Pinang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Kegiatan ini melibatkan kader-kader kesehatan yang tergabung dalam ibu-ibu PKK setempat.

Dalam kegiatan ini, para kader diperkenalkan dengan sebuah inovasi baru bernama E-Kriting (Elektronik Skrining Stunting) serta cara membuat madu kedelai (soya bean honey) sebagai salah satu upaya pencegahan stunting di daerah tersebut.

BACA JUGA:Kukuhkan 558 Mahasiswa Baru IKEST Muhammadiyah Palembang, Ini Pesan Rektor

BACA JUGA:Tahun Ini, IkesT Muhammadiyah Palembang Targetkan Perubahan Bentuk Menjadi Universitas

Masalah stunting di Dusun VI Sungai Pinang, Banyuasin menjadi perhatian serius karena angka balita yang terlahir stunting masih cukup tinggi dibandingkan dusun-dusun lain di daerah tersebut.

Selain itu, proses pendataan tumbuh kembang balita di dusun ini masih dilakukan secara manual, yang sering kali menyebabkan data hilang atau tidak lengkap.

Oleh karena itu, tim dari IKESTMP merasa perlu memberikan solusi yang lebih efektif untuk membantu para ibu kader dalam melakukan skrining pertumbuhan anak balita.

Melalui program ini, aplikasi E-Kriting dikembangkan untuk mempermudah proses pendataan.

BACA JUGA:Ketum PP Muhammadiyah Resmikan Kampus B IkesT Muhammadiyah Palembang

BACA JUGA:PKLT Berakhir, Mahasiswa IKesT Muhammadiyah Palembang Berhasil Tingkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat

Para ibu kader dilatih untuk menggunakan aplikasi ini guna mengukur tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) balita, yang merupakan indikator penting dalam mendeteksi risiko stunting.

Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu pendeteksian dini dan memastikan intervensi yang lebih tepat waktu, sehingga kasus stunting dapat dicegah sejak dini.



Tidak hanya memperkenalkan aplikasi E-Kriting, tim dari IKESTMP juga memberikan pelatihan pembuatan madu kedelai sebagai sumber nutrisi yang mudah diakses dan kaya manfaat, terutama bagi ibu hamil.

Kombinasi madu dan kedelai dipercaya dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil, yang penting untuk mencegah anemia.

BACA JUGA:IKesT Muhammadiyah Palembang Cetak 422 Sarjana Baru Siap Kerja

BACA JUGA:IkesT Muhammadiyah Palembang Borong 5 Penghargaan Dari LLDIKTI Wilayah II

Dengan asupan nutrisi yang cukup selama masa kehamilan, risiko kelahiran anak stunting dapat ditekan.

Program pengabdian ini melibatkan total 7 anggota tim, yang terdiri dari 3 dosen Pendidikan Profesi Ners dan PSIK, Dosen Sistem Informasi dan 4 mahasiswa.

Dosen tersebut adalah Yuniza, S.Kep.,Ns.,M.Kep, Sukron, S.Kep.,Ns.,MNS, dan Arif Fadillah, S.Kom.,M.Kom memimpin tim sebagai dosen.

sementara Rosmitha Aizah Putri, Dzuri Yatun, Bunga Dwi Ayu, dan Eka Mulyani menjadi perwakilan mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

BACA JUGA:IKesT Muhammadiyah Palembang Gelar Prospek Mahasiswa Baru TA 2023-2024

BACA JUGA:Tim PkM IkesT Jalankan Program Rumah Singgah Peduli

Mereka bekerja sama dengan ibu-ibu PKK setempat untuk memperkenalkan aplikasi E-Kriting, melakukan skrining kesehatan balita, serta memfasilitasi workshop pembuatan madu kedelai.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan respon positif dari masyarakat setempat. Para ibu kader merasa lebih percaya diri dalam melakukan deteksi dini stunting menggunakan aplikasi E-Kriting.

Selain itu, madu kedelai yang diproduksi sendiri oleh kader kesehatan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi lokal dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil dan balita.

Melalui program pengabdian ini, tim dari IKESTMP berharap dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan.

BACA JUGA:IKesT Muhammadiyah Palembang Berkembang Pesat Menuju Universitas, Ini Kata Prof Haedar Nashir

BACA JUGA:Target akreditasi Unggul, IkesT Muhammadiyah Palembang Cetak 422 Sarjana Siap Kerja

Tidak hanya di Dusun VI, tetapi juga di wilayah lain yang mengalami masalah serupa. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk berinovasi dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat, khususnya stunting.



Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat lokal, seperti yang dilakukan oleh tim IKESTMP, terbukti menjadi langkah yang efektif dalam memecahkan masalah kesehatan yang kompleks.

Dengan memperkenalkan teknologi baru dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi, diharapkan angka stunting di Dusun VI, dan wilayah lainnya, dapat terus menurun.(*)



 

Kategori :