PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dari 37 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Provinsi Sumsel, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel mencatat kebutuhan tenaga medis dokter umum tahun 2024 masih belum terpenuhi sepenuhnya. Kepala Dinkes Sumsel, dr H Trisnawarman MKes SpKKLP SupspFOM menjelaskan persentase belum terpenuhi sebanyak 45,93 persen. “Itu baru di RS saja, di puskesmas juga demikian,” ungkapnya, kemarin.
Dari 378 puskesmas, persentase belum terpenuhinya sebanyak 16,27 persen. Selain kebutuhan tenaga medis yang masih kurang, Kemenkes menyoroti pentingnya pengembangan RS dengan layanan yang sesuai kebutuhan daerah, serta meningkatkan jumlah dokter ahli melalui kerja sama dengan perguruan tinggi (PT).
"Meskipun ada langkah-langkah untuk menambah tenaga dokter, persebaran yang merata di seluruh wilayah Sumsel, termasuk daerah pedalaman masih menjadi tantangan tersendiri. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita dituntut untuk terus beradaptasi dan berinovasi," ucapnya.
Sejalan dengan hal itu, pihaknya mendorong Fakultas Kedokteran (FK) di Provinsi Sumsel untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. "Khususnya FK Unsri untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan riset dan pengabdian kepada masyarakat. Kita harus siap menjawab tantangan global di bidang kesehatan, baik itu dalam penanganan penyakit menular maupun penyakit tidak menular,” ucapnya.
BACA JUGA:Mau Tahu Cara Membujuk Anak ke Dokter Gigi, Simak Disini Ikuti Caranya
BACA JUGA:Tak Boleh ke Dokter Gigi Selama Hamil, Cek Disini Kebenarannya
Dijelaskan, dalam rentang waktu ini FK Unsri telah melahirkan banyak dokter-dokter profesional yang berdedikasi tinggi. Mereka telah berkontribusi dalam membangun kesehatan masyarakat, tak hanya di wilayah Sumsel, tetapi juga di seluruh Tanah Air. "Sebagai momentum historis dapat menjadi landasan bagi kita untuk bergerak maju, berkarya, dan mengukir prestasi dalam membangun SDM di Sumsel,” lanjutnya.
Dia menyebut enam pilar transformasi kesehatan, penopang sistem kesehatan di Indonesia harus dibangun bersama dengan serius dan terus menerus menuju Indonesia Emas di tahun 2045, yaitu transformasi izin layanan kesehatan primer, rujukan, ketahanan kesehatan, SDM kesehatan, teknologi kesehatan, dan pembiayaan kesehatan yang memang harus dilaksanakan untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.
“Kebutuhan dokter di wilayah Indonesia, khususnya di Sumsel masih menjadi tantangan, terutama dalam memenuhi tenaga medis, spesialis, dan layanan kesehatan yang lebih maju. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Provinsi Sumsel memiliki kebutuhan tinggi untuk dokter-dokter spesialis, penyakit dalam, dan sebagainya,” tandasnya.