Dengan mendengarkan pengucapan kata-kata dan melihat teks secara bersamaan, siswa tersebut dapat lebih mudah memahami dan mengingat kosakata baru.Alat bantu visual seperti magnifier digital dan software pembesar layar memungkinkan siswa dengan gangguan penglihatan untuk melihat konten dengan lebih jelas.
Perangkat ini memperbesar teks dan gambar di layar, sehingga lebih mudah diakses."Alat bantu visual membantu siswa dengan gangguan penglihatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, memungkinkan mereka untuk mengakses informasi yang sebelumnya tidak dapat diakses." (World Health Organization, 2021).
Aplikasi interaktif dan game edukasi, seperti Kahoot! atau Quizlet, menyediakan platform yang menyenangkan dan menarik untuk belajar. Aplikasi ini dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan siswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Sekarang sudah banyak kelas menggunakan Kahoot! untuk mengadakan kuis interaktif. Siswa dengan gangguan motorik dapat berpartisipasi dengan menggunakan perangkat touchscreen yang ramah bagi aksesibilitas, sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan tanpa kesulitan."Penggunaan aplikasi interaktif dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga memfasilitasi inklusi siswa dengan kebutuhan khusus." (Edutopia, 2022).
Penggunaan media dan teknologi yang ramah bagi penyandang disabilitas merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Perangkat lunak pembaca layar, aplikasi berbasis suara, alat bantu visual, dan aplikasi interaktif adalah beberapa contoh inovasi yang telah membantu siswa dengan disabilitas untuk mengakses sumber belajar dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Meskipun tantangan masih ada, penerapan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberdayakan semua siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.Wallahua’lam Bishowab.