Prank Kebal Ditembak, Ternyata Kena Ranting

Kamis 16 Mar 2023 - 21:30 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

Ngaku Kesal Jalan Rusak

MUSI RAWAS - Pelaporan Sultan (55), sopir truk sawit yang mengaku tertembak dan hanya memerah di dada kanannya, terjawab oleh polisi. Dari hasil olah TKP yang dilakukan Satreskrim Polres Mura dan Polsek Muara Lakitan, ternyata Sultan membuat laporan palsu.

"Terungkapnya, karena dalam penyelidikan ditemukan beberapa kejanggalan. Salah satunya keterangan pelapor berubah-ubah," ungkap Kapolres Mura AKBP Danu Agus Purnomo SIK, didampingi Kabag Ops Kompol Polin E Pakpahan, Kamis (16/3).

Diketahui, menurut laporan pelapor kejadiannya di Jalan Trans Subur, Desa Prabumulih I, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Mura, Rabu malam (22/2). Usai dia bongkar muatan sawit dari PT GSSL, di Muara Kati, ke pabrik kelapa sawit PT PPA, di Desa Prabumulih I.

Dalam perjalanan pulang itulah, dia mengaku mendengar suara tembakan dan dada kanannya merah. Bajunya robek, dan didapatinya timah peluru. “Namun hasil Olah TKP juga kurang cocok dengan ceritanya. Tidak ada bekas tembakan di mobil truknya,” beber Danu.

BACA JUGA : Jalan Longsor Renggut Nyawa Guru

Setelah keterangannya digali lebih dalam, akhirnya pelapor Sultan mengakui telah merekayasa laporannya. Tidak ada penembakan itu. Motifnya, dia merasa resah dan kesal dengan jarak tempuh dan kondisi jalan rusak yang dilaluinya untuk mengangkut sawit tersebut.

"Keluhannya adalah jarak tempuh sampai 4 jam membawa sawit. Terus tiba di pabrik, juga harus antri dan susah untuk keluar. Sehingga dia mengaku sering tidur di dalam mobil, jarang berkumpul keluarga," beber alumni Akpol 2002 itu.

Di balik rekayasa ditembak di jalan tersebut, sambung Danu, agar jalan rusak tersebut dianggap tidak aman. Sehingga diharapkan Sultan, pihak perusahaan maupun pemerintah, dapat memperbaiki jalan tersebut.

“Namun perbuatannya itu justru membuat resah di masyarakat, menimbulkan kekhawatiran. Apalagi saat itu baru dimulai Operasi Senpi Musi 2023 dan jelang Pilkades,” sesal Danu, juga didampingi Kasat Reskrim AKP M Indra Parameswara SIK.

Meski pelapor telah membuat laporan palsu, namun kebijakan polisi, Sultan tidak diproses hukum. Pertimbangannya, pelapor resah jalan rusak, dan jarang bertemu keluarga. "Terhadap laporan palsu yang bersangkutan, kami terapkan restorative justice (JC)," ucapnya.

Sultan yang turut dihadirkan dalam pers rilis di Mapolres Mura, kemarin, meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan Polres Mura, atas laporan palsunya. Ide rekayasa laporan itu muncul, ketika dia merasa sudah lelah melintasi jalan yang rusak dan jarak tempuh cukup jauh.

“Saya sempat membersihkan jalan, dada saya terkena ranting. Jadi baju robek dan dada kanan merah. Kalau proyektil timah itu, saya temukan di jalan saat membersihkan jalan," aku Sultan, warga Desa Muara Kati Baru, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Mura. (lid/air)

Tags :
Kategori :

Terkait