Peninggalan Sejarah dan Penghormatan Nasional Lubang Buaya kini menjadi monumen nasional yang didedikasikan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para Pahlawan Revolusi.
BACA JUGA:Urgensi Kepemimpinan Daerah dalam Mengatasi Kerusakan Infrastruktur di Tangga Buntung, Palembang
BACA JUGA:Apakah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Libur Nasional? Simak Jawabannya Di Sini!
Di lokasi ini berdiri Monumen Pancasila Sakti yang dihiasi lambang Garuda berukuran besar. Selain itu, terdapat Museum Pengkhianatan PKI yang menampilkan 34 diorama tentang tindakan PKI, serta Museum Suci Pancasila yang menyajikan sembilan diorama lainnya.
Sumur Maut dan Artefak Sejarah Sumur tempat mayat para jenderal dibuang dilindungi oleh sebuah paviliun, dengan plakat yang mengukirkan pesan tegas mengenai perjuangan mempertahankan Pancasila.
Selain itu, di kompleks ini terdapat bangunan yang diyakini sebagai tempat penyiksaan para jenderal sebelum dibunuh, serta pos komando dan kantin yang digunakan oleh anggota Gerakan 30 September.
BACA JUGA:Apakah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Libur Nasional? Simak Jawabannya Di Sini!
Beberapa kendaraan yang memiliki nilai sejarah tinggi juga dipajang di area ini, seperti mobil dinas Jenderal Ahmad Yani, jip yang digunakan Soeharto, truk penculik, dan mobil lapis baja yang digunakan untuk mengangkut mayat setelah ditemukan.
Saksi Bisu Perjuangan dan Pengorbanan Lubang Buaya bukan hanya sekadar lokasi sejarah, tetapi juga simbol perjuangan bangsa Indonesia dalam menegakkan Pancasila dan menjaga keutuhan negara dari ancaman kudeta.
BACA JUGA:Pindang Khas Sumsel: Musirawas, Pegagan, dan Meranjat yang Menggugah Selera dan Bikin Nagih
BACA JUGA:Alasan MPR Hapus Nama Soeharto dari TAP MPR: Yuk Simak Penjelasan Lengkap Di Sini!
Setiap tahunnya, upacara peringatan yang dihadiri oleh presiden dan pejabat tinggi digelar di sini untuk menghormati jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur.