Hidupkan Destinasi Wisata Heritage, Tahap Awal Optimalkan Lawang Borotan

Minggu 29 Sep 2024 - 19:37 WIB
Reporter : Agustina
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagai kota tertua di Indonesia, Kota Palembang punya banyak destinasi wisata heritage (sejarah dan budaya). Sejalan dengan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bakal menghidupkan destinasi wisata heritage di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), salah satunya Lawang Borotan. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Abdulrauf Damenta mengatakan Palembang kaya akan destinasi wisata heritage. "Kami akan menyusun konsep wisata heritage. Tahap awal kawasan BKB. Di sana ada destinasi Lawang Borotan, Gedung Ex-KBTR yang sekarang menjadi Gedung Kesenian," sampainya, kemarin. 

Dikatakan, pengembangan kawasan ini terinspirasi dari Yogya Art sehingga nantinya akan melibatkan pelaku seni budaya dan sejarah. "Seperti di Yogya Art, pengunjung bisa menikmati pameran seni, festival, hingga pasar seni dengan beragam atraksi menarik," tuturnya. Namun tentu untuk menghidupkan destinasi wisata ini, A Dementa meminta penataan parkir dan keamanan di BKB menjadi perhatian. Begitu juga bagi pedagang kaki lima. "Jangan ada PKL liar, mesti selektif," ujarnya. 

Sebagai informasi, Lawang Borotan berarti pintu belakang atau gerbang bagian belakang. Lokasi Lawang Borotan terletak di sebelah barat Keraton Kuto Besak atau samping kantor ledeng yang kini dikenal sebagai Kantor Wali Kota Palembang. Jika berkunjung ke Lawang Borotan, pengunjung dapat melihat dua tiang besar dan dua daun pintu dari kayu yang tebal. 


GEDUNG KESENIAN : Selain Lawang Borotan, salah satu destinasi wisata heritage yang juga perlu pengembangan yaitu Gedung Ex KBTR yang saat ini menjadi Gedung Kesenian Palembang. -foto: ist-

BACA JUGA:Menikmati Keindahan Wisata Dadakan di Tepi Irigasi Tugumulyo

BACA JUGA:Cughup Maung, Permata Wisata Alam yang Terabaikan di Lahat

Dulunya, lawang atau pintu ini merupakan akses menuju ke dalam keraton. Tetapi saat ini keraton telah menjadi pemukiman. Termasuk bagian depannya yang menghadap Sungai Musi merupakan bagian markas Kesdam II Sriwijaya. Catatan sejarah, Lawang Borotan dibangun sekitar tahun 1780 di era Sultan Mahmud Badaruddin I dan merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang yang memerintah tahun 1550-1823. 

Lawang Borotan menjadi akses keluar masuknya Sultan Mahmud Badaruddin II, jika hendak menuju kediaman Adipati Tua di Sungai Sekanak. Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1821 Benteng Kuto Besak diserang oleh penjajahan kolonial Belanda. Lalu Sultan Mahmud Badaruddin II beserta keluarga diasingkan ke Ternate, menandai berakhirnya era Kesultanan Palembang. Karenanya, Lawang Borotan juga saksi sejarah kepergian Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II yang diasingkan ke Ternate oleh Belanda. 

Kategori :