SUMATERAEKSPRES.ID - Candi Muara Takus, yang berada di Kabupaten Kampar, Riau, merupakan salah satu situs candi tertua di Pulau Sumatera, diperkirakan dibangun pada abad ke-11.
Candi ini merupakan bagian dari kompleks candi yang mengungkapkan jejak kebudayaan Buddha di wilayah tersebut.
Kompleks ini terdiri dari beberapa struktur utama, seperti Candi Bungsu, Candi Tua, dan Candi Palangka. Di antara semuanya, Candi Bungsu dikenal memiliki arsitektur unik dengan ornamen yang menunjukkan pengaruh kuat dari kebudayaan India.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, candi ini juga menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha pada masanya.
BACA JUGA:Kunjungi Candi hingga Museum Bioskop
Penemuan berbagai artefak, termasuk prasasti dan patung Buddha di sekitar area candi, menguatkan bukti bahwa Candi Muara Takus dulunya merupakan pusat perdagangan dan aktivitas keagamaan.
Saat ini, candi ini menjadi daya tarik wisata sejarah dan budaya, menarik minat arkeolog serta wisatawan yang ingin menelusuri jejak peradaban Sumatera di masa lalu.
Keberadaan Candi Muara Takus adalah bukti penting dari perkembangan peradaban di Indonesia, terutama terkait penyebaran agama Buddha di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Menjelajahi Obyek Wisata Religi di Jawa Tengah: Dari Makam Wali hingga Candi Bersejarah
BACA JUGA:Deretan Candi Tertua di Indonesia, Beberapa Berusia Hingga 1400 Tahun
Meski ada candi lain di Sumatera seperti Candi Gede ing Suro di Palembang dan Prasasti Tanjung Tanah di Banyuasin yang berasal dari masa lebih tua, namun Candi Muara Takus memiliki pengaruh budaya yang lebih kuat dan terlihat jelas dari ajaran Buddha Siwa.
Candi Muara Takus dengan segala nilai sejarah dan keindahan arsitekturnya tetap menjadi warisan budaya yang penting untuk dilestarikan.
BACA JUGA:Pesona Bumi Melayu Jambi, dari Candi Muaro Jambi hingga Danau Sipin yang Eksotik