Dikatakan, kegiatan ini untuk mengedukasi para civitas akademika dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization. Di sini dibahas beberapa topik menarik, seperti mengenai literasi keuangan digital, peran bursa efek dan mekanisme perdagangan saham, investasi cerdas bagi milenial, serta succes story investor lokal.Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik, mengatakan, cara cerdas investasi di pasar modal Indonesia salah satunya perlu mengetahui informasi tentang perdagangan saham di BEI. “Misalnya transaksi saham menggunakan continuous auction system (sistem lelang berkelanjutan) didasarkan kepada order-driven market melalui JATS-Next G (Jakarta Automated Trading System Next Generation),” lanjutnya.
Diperbolehkan melakukan transaksi atau memasukkan order hanya Anggota Bursa (AB) yang juga anggota kliring (AB Kliring). "Investor melakukan transaksi saham melalui AB yang memiliki izin sebagai perantara perdagangan efek," jelasnya.Lalu AB akan mengenakan biaya transaksi untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh investor. Transaksi dilakukan dalam bentuk scriptles. Transaksi dilakukan dengan remote trading system.
"Suspend merupakan penghentian aktivitas perdagangan saham sementara dari BEI yang disebabkan oleh auto rejection dan anusual market activity," jelasnya.Pemateri lain, Idham Chalid, mengatakan, dalam berinvestasi perlu diperhatikan beberapa hal, seperti risiko yang akan dihadapi, disiplin mengalokasikan dana investasi, selalu meng-upgrade pengetahuan. "Jangan terjebak return (keuntungan) yang tinggi, karena bisa jadi investasinya ilegal. Mulai investasi dari nilai yang kecil sehingga jika merugi bisa tidak terlalu terasa," tandasnya. (nni/fad)
Kategori :