3. Tabligh (Menyampaikan): Nabi Muhammad SAW selalu menyampaikan wahyu dan ajaran Allah SWT kepada umatnya tanpa menyembunyikan apapun. Beliau menjalankan tugasnya sebagai rasul dengan penuh tanggung jawab.
4. Fathanah (Cerdas dan Bijaksana): Beliau memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan yang luar biasa dalam menyelesaikan berbagai masalah dan dalam berdakwah.
Kecerdasan ini membantu beliau dalam menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami oleh umatnya.
BACA JUGA:Ini Dia Kode Redeem Mobile Legends 9 September 2024: Dapatkan Skin Eksklusif Gratis!
BACA JUGA:Kode Redeem Mobile Legends 9 September 2024: Dapatkan Skin Eksklusif Gratis, Ini Caranya!
Sifat-sifat ini tidak hanya menunjukkan kepribadian mulia Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Semoga kita semua bisa meneladani sifat-sifat terpuji ini. Penulis juga mengajak kita mengenal sedikit tentang Rasulullah.
Dimana Kehidupan Nabi Muhammad SAW penuh dengan hikmah dan pelajaran yang berharga. Berikut adalah ringkasan perjalanan hidup beliau:
Kelahiran dan Masa Kecil
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah (sekitar tahun 570 atau 571 M) di Makkah. Ayahnya, Abdullah, meninggal sebelum beliau lahir, dan ibunya, Aminah, meninggal ketika beliau berusia enam tahun1. Setelah itu, beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib.
Masa Remaja dan Dewasa
Nabi Muhammad dikenal sebagai seorang yang jujur dan dapat dipercaya, sehingga mendapat julukan "Al-Amin". Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan Khadijah, seorang janda kaya yang sangat mendukung dakwahnya.
Diangkat Menjadi Rasul
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira dari Malaikat Jibril1. Wahyu ini menandai awal dari misinya sebagai Rasul Allah untuk menyebarkan ajaran Islam.
Dakwah dan Tantangan
Pada awalnya, dakwah Nabi Muhammad dilakukan secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun, kemudian secara terang-terangan. Beliau menghadapi banyak tantangan dan penolakan dari kaum Quraisy di Makkah2. Namun, beliau tetap gigih dan sabar dalam menyebarkan ajaran Islam.