Yaqut juga menekankan bahwa kemenangan sejati bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang menghargai proses dan terus belajar dari setiap pengalaman.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Abu Rokhmad, menyatakan bahwa KSM tahun ini memiliki inklusivitas yang lebih luas dengan adanya kategori untuk madrasah inklusif, wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), serta madrasah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus. KSM 2024 diikuti oleh 618.756 peserta dari babak penyisihan hingga final.
Ajang ini dinilai dapat mengeksplorasi dan mengapresiasi potensi siswa madrasah di bidang sains.
Ketua Panitia KSM-MYRES 2024, Shola Taufiq, menambahkan bahwa 36 tim yang tampil di Myres tahun ini merupakan hasil seleksi ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
Ia menegaskan bahwa peran dunia usaha dibutuhkan untuk merealisasikan riset-riset tersebut menjadi produk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selain prestasi di Myres, siswa madrasah juga semakin menunjukkan kemajuan di bidang sains, terlihat dari pencapaian di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Pada 31 Agustus 2024, MAN 2 Kota Malang berhasil membawa pulang 10 medali dari OSN tingkat nasional, membuktikan bahwa madrasah mampu bersaing dengan sekolah umum di berbagai ajang bergengsi
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama, M. Sidik Sisdiyanto, mengungkapkan bahwa upaya peningkatan kualitas madrasah membuahkan hasil. Kini, madrasah tidak lagi dipandang sebelah mata dan bahkan bersaing ketat dalam penerimaan siswa baru.
Prestasi siswa madrasah juga tercermin dalam hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), di mana 13 Madrasah Aliyah (MA) berhasil masuk dalam daftar 100 besar peraih nilai UTBK terbaik di Indonesia pada tahun 2024.
Beberapa madrasah tersebut adalah MAN Insan Cendekia Serpong, MAN 2 Kota Malang, dan MAN Insan Cendekia Gorontalo.