Gawat, Sehari 41 Hotspot di Muba, Polisi Buru Pelaku Pembakar Lahan

Kamis 05 Sep 2024 - 22:10 WIB
Reporter : ardila nisa
Editor : Edi Sumeks

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) masuk tahap yang mengkhawatirkan. Terpantau ada 41 titik panas (hotspot), kemarin (5/9).

Jumlah itu menjadikan kabupaten ini daerah dengan hotspot terbanyak di Sumsel. Beberapa desa yang paling terdampak karhutla di antaranya Desa Ulak Embacang, Desa Nganti, Desa Ngulak I, dan Desa Ngulak III di Kecamatan Sanga Desa. 

Selain itu, karhutla juga terjadi Desa Keramat Jaya, Desa Danau Cala, Desa Tenggaro, Desa Sri Gunung, Desa Muara Medak, Desa Pagar Desa, Desa Sinar Harapan, dan Desa Saut. 

Kemudian, di Desa Pandan Dulang, Desa Sukarami, Desa Bumi Ayu, Desa Ulak Kembang, serta Teluk Kijing I. "Jumlah hotspot terbanyak saat ini memang di Muba," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Pathi Riduan. Ia menambahkan bahwa sebagian besar kebakaran disebabkan oleh tindakan pembakaran yang disengaja. 

"Masih banyak warga yang nekat membakar lahan untuk membuka lahan baru. Padahal sudah diingatkan tidak melakukan itu. Ini sangat kita sayangkan," lanjut Pathi.

Saat ini, tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, Polri, dan TNI terus berjibaku untuk memadamkan api yang semakin meluas. Helikopter water bombing juga dikerahkan untuk membantu proses pemadaman di berbagai lokasi.

BACA JUGA:Pantau Titik Hotspot, Warga Ingatkan Dampak Karhutlah

BACA JUGA:Polisi Kembali Peringatkan Warga Tentang Bahaya Karhutla di Musim Kemarau

Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Listiyono Dwi Nugroho, menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas pelaku pembakaran lahan. "Jika terbukti ada warga yang sengaja membakar lahan, kita akan kejar dan proses sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.

Dengan cuaca yang semakin kering, aparat bersama masyarakat diimbau untuk bekerja sama mencegah meluasnya karhutla. Upaya pemadaman dan penegakan hukum diharapkan mampu mengendalikan situasi yang kini menjadi ancaman serius bagi lingkungan serta kesehatan masyarakat setempat.

Terpisah, karhutla di kabupaten OKI, kemarin (5/9) terdeteksi pada dua lokasi berbeda. Plt Kepala BPBD OKI, Nova Triyussanto mengungkapkan, lokasi pertama di Desa Simpang Tiga Kecamatan Tulung Selapan, wilayah PT Samora. Yang kedua di Pematang Panggang. "Kedua karhutla ini terpantau dengan aplikasi Stop Karhutla Polda Sumsel lewat pantauan satelit LAPAN," terangnya.

Untuk di Tulung Selapan merupakan lahan perusahaan. Sedangkan di Pematang Panggang milik masyarakat. Luas lahan yang terbakar belum diketahui karena petugas masih berusaha memadamkan api.

BACA JUGA:Karhutla 2 Hektare Nyaris Bakar Rumah Warga, Kejadian di Empat Lawang

BACA JUGA:Karhutla di Pangkalan Lampam Berhasil Dipadamkan, Pendinginan Lahan Gambut di Sungai Sibur Terus Berlanjut

Angin yang cukup kencang dan air mulai surut menjadi tantangan bagi satgas pemadaman darat. Kini mengandalkan air kanal yang masih ada. Tapi karena yang terbakar ini merupakan lahan gambut, butuh waktu lama. Perlu pendinginan meskipun tinggal asap.

Tags :
Kategori :

Terkait