SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Hari kedua Studi Tiru, 11 pemenang Lomba Kampung Kreatif 2024 berkunjung ke destinasi wisata Museum Bioskop Tempoa, Candi Muaro Jambi, Taman Anggrek Sri Sudewi, serta silaturahmi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Jambi.
Kepala Disbudpar Kota Jambi, Mariani Yanti SP MDM PhD menyampaikan pihaknya menyambut baik kunjungan tim Dispar Kota Palembang dan para pemenang Lomba Kampung Kreatif 2024 ke Kota Jambi. "Kami menyambut dengan senang hati kunjungan ini. Kota Jambi saat ini memiliki 20 kampung wisata," sampainya, kemarin. Dikatakan, kunjungan ini juga menjadi sarana untuk saling sharing dan belajar mengenai pariwisata, kota kreatif, kampung kreatif, dan lain sebagainya.
Staf Khusus Wali Kota Palembang Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Raden Muhamad Ali Hanafiah (Mang Amin) mengatakan kunjungan Studi Tiru bersama 11 pemenang Lomba Kampung Kreatif dan tim Dispar Palembang. Adapun ke-11 pemenang tersebut, yaitu Kampung Digital Mintorejo, Kampung Souvenir, Kampung Ketupat, Kampung SIGGI, Kampung Sulam Angkinan, Kampung Budidaya.
Kemudian Kampung Ketapean Berkelir, Kampung Kopti Lestari, Kampung Es Putri Mandi, Kampung Dogan, dan Kampung Lebak Cindo. Palembang sendiri memiliki 80 destinasi wisata dan Palembang pernah menjadi kota kreatif, terkenal akan kulinernya dengan pempek dinobatkan sebagai makanan enak ke empat di dunia. "Kehadiran kami ke Kota Jambi ingin melihat suasana kota dan sambil sharing," sampainya.
BACA JUGA:Dari Kampung Kreatif, Ciptakan Destinasi Wisata Baru
Komite Ekonomi Kreatif Kota Palembang dan Koordinator Daerah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Sumsel, Yudi Suhairi mengatakan kampung kreatif di Kota Palembang untuk men-support dan mendukung visi Kota Palembang 2030. "Ada 3 poin, pertama Kota Wisata Sungai dan Event Kelas Dunia, kedua Kota Modern Berbasis Budaya Palembang Darussalam dan Sriwijaya, ketiga Kuliner Palembang Mendunia," sampainya.
Lomba Kampung Kreatif sendiri sudah berjalan 5 tahun, dan fokusnya menambah destinasi wisata baru di Kota Palembang. "Wisata di Palembang kebanyakan bukan berbasis wisata alam, tapi lebih ke heritage, religi, dan potensinya berasal dari kawasan yang dihimpun melalui kampung - kampung yang ada," bebernya.
Studi Tiru ke Kota Jambi, salah satunya ke Museum Bioskop Tempoa untuk belajar karena di Palembang secara historis juga punya bioskop 1910 tertua tapi belum punya museum bioskop. "Jadi menarik untuk dikembangkan, karena banyak sekali koleksi yang ditampilkan," pungkasnya.