SUMATERAEKSPRES.ID - Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, melalui Kasat Reskrim AKP Herman Junaidi, mengungkapkan bahwa kematian Namudin (54), warga yang ditemukan tewas di saluran irigasi Tambah Asri, kemungkinan disebabkan oleh serangan jantung.
Penjelasan ini disampaikan AKP Herman Junaidi pada Kamis (29/8) sekitar pukul 12.00 WIB di Kecamatan Muara Beliti, setelah hasil visum jenazah korban di RS Aisyah.
"Dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, saat diminta dilakukan autopsi, pihak keluarga menolak," kata AKP Herman Junaidi.
Penolakan autopsi oleh pihak keluarga didasari oleh beberapa faktor. Keterangan keluarga mengungkapkan bahwa Namudin memiliki riwayat gangguan mental dan tuna wicara.
BACA JUGA:Rumah Pompa Ambrok Tenggelam di Sungai: Krisis Infrastruktur di Banyuasin
BACA JUGA:Simak Pilihan Bank Terbaik untuk Kredit Mobil di Tahun 2024
Korban juga diketahui sering berpindah-pindah tempat tanpa alasan jelas.
"Korban pernah dilaporkan melompat dari kereta di wilayah Muara Saling. Setelah itu, dia sempat dicari oleh keluarganya dan dibawa pulang, namun kemudian melarikan diri lagi," jelas AKP Herman Junaidi.
Informasi ini sejalan dengan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian. Warga setempat melaporkan bahwa Namudin sering terlihat mondar-mandir di area tersebut. Beberapa orang bahkan sempat memberinya minum dan makanan.
Korban ditemukan meninggal dunia secara tiba-tiba di saluran irigasi.
Pemeriksaan medis juga tidak menemukan bekas gigitan ular, atau tanda-tanda kekerasan oleh benda tumpul maupun tajam pada jenazah.
BACA JUGA:Antusiasme Mengiringi Pendaftaran BZ WIN ke KPU Lahat
BACA JUGA: Pilihan Bank untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Berikut Panduan Lengkap
"Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga dan mereka telah membuat surat pernyataan terkait kasus ini," tegas AKP Herman Junaidi.