3. Susun Bahan dengan Benar
Mulailah dengan menambahkan lapisan sampah coklat, seperti daun kering atau ranting kecil, untuk memberikan dasar yang stabil dan membantu aliran udara. Kemudian, tambahkan lapisan sampah hijau seperti sisa sayuran atau potongan rumput.
Usahakan untuk menyusun bahan secara bergantian antara lapisan coklat dan hijau. Setiap lapisan sebaiknya memiliki ketebalan sekitar 10-15 cm.
4. Jaga Kelembaban
Siram sedikit air untuk menjaga kelembaban. Namun, hati-hati agar tidak terlalu basah, karena kondisi yang terlalu basah dapat menyebabkan pembusukan dan bau tidak sedap. Kelembaban yang ideal adalah ketika bahan terasa lembab seperti spons basah yang diperas.
BACA JUGA:5 tips Membuatan Pupuk Kompos dari Sampah Bekas
BACA JUGA:Alat Kompos Rusak, Sampah Organik Tak Bisa Dimanfaatkan
5. Aduk dan Balik Kompos Secara Berkala
Aduk atau balik bahan kompos setiap 1-2 minggu sekali untuk memastikan udara dapat masuk ke dalam tumpukan kompos. Ini juga membantu mempercepat proses penguraian dan mencegah bau.
Pastikan kompos tetap hangat dan memiliki suhu antara 40-60 derajat Celcius, karena ini menandakan bahwa mikroorganisme sedang bekerja dengan baik.
6. Pantau Prosesnya
Proses pengomposan memakan waktu sekitar 2 hingga 4 bulan tergantung pada kondisi dan bahan yang digunakan. Anda akan tahu kompos sudah siap digunakan ketika bahan-bahan telah terurai menjadi tanah yang berwarna coklat gelap, bertekstur halus, dan berbau seperti tanah segar.
Tips dan Trik
* Gunakan Beragam Bahan: Semakin beragam bahan yang Anda gunakan, semakin kaya nutrisi yang dihasilkan oleh kompos. Jangan hanya menggunakan satu jenis sampah organik.
* Hindari Sampah Berbau Menyengat: Hindari memasukkan daging, produk susu, minyak, dan bahan-bahan berminyak ke dalam kompos karena ini dapat menarik hama dan menghambat proses penguraian.
* Tambahkan Akselerator Kompos: Jika Anda ingin mempercepat proses pengomposan, Anda bisa menambahkan sedikit pupuk kandang atau tanah yang kaya mikroorganisme ke dalam tumpukan kompos.
Manfaat Menggunakan Kompos
Penggunaan kompos memiliki banyak manfaat, baik untuk tanaman maupun lingkungan. Kompos membantu memperbaiki struktur tanah sehingga lebih gembur dan mampu menahan air dengan lebih baik.
Ini sangat penting di daerah yang sering mengalami kekeringan. Selain itu, kompos juga mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia yang seringkali mahal dan berdampak buruk bagi lingkungan.
Membuat kompos dari sampah organik adalah cara yang mudah dan efektif untuk mengelola limbah rumah tangga sambil memperbaiki kualitas tanah di kebun atau ladang . Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita tidak hanya akan mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan.
Tetapi juga menciptakan pupuk alami yang bermanfaat bagi tanaman. Mulailah dari yang kecil, dengan konsistensi, Anda akan mendapatkan kompos yang berkualitas tinggi.Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos kita dapat ikut serta dalam menjaga keseimbangan alam dan menciptakan kebun yang subur serta berkelanjutan.