Mahasiswa Berprestasi, Rajin, dan Bertanggung Jawab

Kamis 09 Mar 2023 - 21:23 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

LAKA TEWAS

OGAN ILIR - Sosok Parmanda Saputra (20), yang tewas tertabrak truk di Jalinsum Palembang-Indralaya, Km 25, pada Rabu siang (8/3), ternyata bukan mahasiswa biasa. Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Sriwijaya (Unsri) Angkatan 2021 itu,  merupakan Harapan 1 Bujang Unsri Tahun 2022.

Terungkap dari ucapan duka cita paada akun instagram resmi @bgunsri. "Turut berduka cita atas berpulangnya: Parmanda Saputra (Bujang Gadis Unsri 2022), semoga Allah menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan."

Selain itu, Parmanda juga menyadang predikat sebagai Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsri Tahun 2022. Akun instagram pribadi milik almarhum Parmanda Saputra @mandaputra, juga terlihat dibanjiri ucapan duka dan kesedihan dari pengikutnya.

BACA JUGA : Bingung Pilih Laptop untuk Mahasiswa? Yuk Cari Tau Cara Memilihnya BACA JUGA : Saldo Jaksa Dikuras Oknum Satpam Ketua Umum Bujang Gadis Unsri, Eko Perdana Saputra, mengenang sosok Permanda semasa hidupnya, orang yang baik luar biasa dan murah senyum. "Entah itu dengan orang yang baru kenal atau bukan, dia selalu murah senyum,” ujarnya, kemarin.

Almarhum juga sangat peduli. Jika ada kegiatan Bujang Gadis Unsri yang sampai malam hari, Parmanda akan menunggui dan menjaga rekan-rekan gadis yang belum pulang sampai dijemput keluarganya.  “Sosok yang dikenal aktif dan sangat bertanggung jawab,” tambah Eko.

Lanjut Eko, saat pertama mendapat kabar Parmanda mengalami kecelakaan, mereka masih mencoba berpikir positif. Berharap kondisi rekannya masih bisa mendapat perawatan di rumah sakit. "Karena kemarin itu (Rabu, 8/3), beritanya masih belum jelas,” kenangnya.

Karena saat itu korban membawa beberapa ID card Bujang Gadis Unsri, jadi banyak rekan-rekan mahasiswa yang langsung menghubungi Eko. Foto peristiwa kecelakaan yang tersebar itu, juga disebutnya kurang jelas  karena tertutup jaket.

“Kami semula berharap (Parmanda) masih bisa dirawat di rumah sakit, tapi mungkin Allah berkehendak lain. Jika memang sudah digariskan demikian," ujar Eko, yang jadi panitia saat Parmanda ikut seleksi Bujang Gadis Unsri Tahun 2022.

Diakui Eko, sejak seleksi Bujang Gadis unsri, bakat Parmanda sudah sangat menonjol dari awal. "Dari awal look-nya sudah bagus, orangnya pintar dan berbakat," tuturnya, yang sore itu sudah melayat ke rumah duka, dan malamnya datang lagi untuk ikut takziah. 

BACA JUGA ; Sweeping Preman, Dapati 5 Sajam BACA JUGA : Cara Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa Menurut Eko, beberapa ID Card Bujang Gadis Unsri yang dibawa Parmanda, rencananya akan diberikan ke anggota Bujang Gadis Unsri lainnya. “Sembari dia hendak mengikuti mata kuliah di kampus Unsri Indralaya,” bebernya.

Almarhum, sudah dimakamkan di tempat pemakaman di Kertapati, Kamis (9/3). Terkait apa yang dialami Parmanda, dan mahasiswa lainnya, Eko menyampaikan keluhkan dan kekhawatiran rawannya kecelakaan di Jalimsum Palembang-Indralaya, bagi pengendara sepeda motor.

"Harapan kami lebih ke rektorat. Mungkin teman-teman sekalian merasakan bagaimana antrinya rebutan untuk naik Bus Damri. Seperti sempat ada postingan yang viral, karena rebutan bus. Kami inginnya ada harapan seperti stasiun kereta api, mungkin bisa diaktifkanlagi. Jadi mengurangi angka kecelakaan yang memang benar bulan ini sering sekali terjadi," harapnya.

Eko sendiri, merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian di kampus Unsri Bukit Besa Palembang ini.  Saat semester 6, dirinya harus mengikuti praktikum lapangan yang seminggu 3 kali wajib di kampus Indralaya.  "Sebenarnya enak naik bus damri, cuma karena antrian yang panjang dan jadwalnya sampai jam 11 siang," ungkapnya.

Dikatakan, memang ada mobil angkot. Namun tarifnya  Rp25 ribu. Sedangkan bus damri hanya Rp10 ribu. Sehingga mahasiswa mencari alternatif yang lebih hemat ongkosnya. “Tempat kecelakaan Parmanda itu memang jalannya lurus, mulus dan bagus. Sebenarnya harus dapat perhatian juga, jalan itu besar mulus jadi membuat lalai kendaraan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi," tutupnya.

Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Unsri, Sofyan Effendi  SIP MSi, mengakui almarhum Parmanda yang akrab disapa Putra, merupakan mahasiswa berprestasi di kampus. "Saya cukup dekat juga dengan almarhum. Yang bersangkutan selama kuliah, sangat aktif dalam berorganisasi. Dia ‘kan jadi Duta Fisip Unsri, dan aktif di Bujang Gadis Unsri. Nilai-nilai mata kuliahnya juga cukup bagus," tuturnya.

Sofyan yang juga pernah menjadi dosen pengajar Parmanda, menilai almaarhum dikenal rajin dan aktif mengikuti setiap mata kuliah di kampus. Bahkan dia sangat di andalkan dosen dan rekan mahasiswa lainnya, sebagai ketua kelas.

"Jadi dia yang selalu berkomunikasi dengan dosen-dosen. Untuk misalnya, mata kuliah hari ini, masuk jam berapa. Misal ada tugas atau kumpul dengan apa, komunikasi dosen dan anak-anak mahasiswa lain dengan Putra," kenangnya.

Banyak yang tidak menyangka kepergian Putra begitu mendadak. Karena di mata dosen dan teman mahasiswa mengenalnya, sebagai pribadi yang baik. "Cukup sedih lah kita, anaknya baik sekali, santun, saya kenal baik sama anak itu,"  imbuhnya.

Sofyan sendiri saat mendapat kabar kecelakaan tentang Putra, dirinya sedang menguji skripsi. Namun, karena khawatir dengan kabar Putra, skripsi tersebut dilimpahkan ke pembimbing 2 untuk melanjutkan. "Saya langsung ke RSUD Palembang Bari. Selisihnya tidak jauh beda dengan kedatangan almarhum di ruang jenazah. Itu salah satu bentuk penghormatan terakhir saya ke dia," tegasnya.

Ditambahkan Sofyan, Unsri sebenarnya telah berupaya misalnya dulu ada surat pernyataan untuk mahasiswa yang kuliah di Indralaya, harus stay (tinggal) di sekitar Indralaya. Sehingga mobilitas Indralaya-Palembang bisa dikurangi.

Apabila harus mobilitas, dapat menggunakan angkutan umum atau roda empat. "Karena jika bukan kita yang tidak hati-hati, malah bisa jadi ada orang lain yang tidak hati-hati dan membahayakan kita. Namanya musibah kita tidak bisa duga," tukasnya.

Harapannya, meskipun sudah ada angkutan umum dan jumlahnya belum mencukupi dari jumlah mahasiswa, dapat dilakukan penambahan. "Tapi pada umumnya rawan kecelakaan itu terjadi di jalur satu, bukan jalur ganda. Kalau yang tidak ada pembatas itu rawan kejadian. Harapan kita khususnya dari orang HI (hubungan internasional), jalur gandanya diperpanjang sampai ke Indralaya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, saat kejadian Parmanda Saputra mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam, nopol BG 3234 ABW. Dia disambar truk engkel Isuzu Traga warna putih nopol BG 8238 CG yang disopiri Mat Lekat (29), warga Muara Enim.

Kejadiannya di Jalinsum Palembang-Indralaya, Km 25, Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten OI, Rabu (8/3), sekitar pukul 12.00 WIB. “Kendaraan R4 Isuzu Traga itu datang dari arah arah Indralaya menuju Palembang,” jelas Kasat Lantas Polres OI, AKP Putu Eka Dhenda Jayanti, Rabu (8/3).

Saat melintas di lokasi kejadian, mobil Isuzu Traga itu hendak mendahului truk fuso di depannya. Namun dari arah berlawanan, datang motor Beat yang dikendarai korban. “Terjadilah tabrakan, mengakibatkan korban yang mengalami luka-luka, meninggal dunia di lokasi kejadian," jelas Dhenda. (dik/air)

Tags :
Kategori :

Terkait