PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jumlah balita di Kota Palembang saat ini masih tinggi. Ada ratusan balita yang masih mengalami stunting dan tersebar di seluruh Kecamatan Kota Palembang.
"Total hingga Juni 2024 masih ada 410 balita stunting di Palembang, tersebar di 18 kecamatan dan 107 kelurahan," kata dr Fenty Aprina MKes, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang saat rapat koordinasi bersama Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) beberapa perusahaan BUMN dan stakeholder lainnya di Ruang Rapat Bappeda Kota Palembang, Kamis (22/8).
Untuk menanganinya, Tim Penggerak PKK (TP PKK) Sumsel menggelar program Sikat Stunting hingga akhir Desember 2024. "Jadi awal tahun 2025 target kita Palembang sudah zero stunting alias tidak ada lagi kasus stunting," katanya.
Ia menjelaskan program Sikat Stunting merupakan inovasi Ketua TP PKK dalam penanggulangan dan penurunan stunting, serta memenuhi kebutuhan gizi balita stunting. "Tujuan program ini menurunkan jumlah balita stunting di Kota Palembang, meningkatkan sumber asupan protein balita stunting menuju Palembang Zero Stunting," tegasnya.
BACA JUGA:Optimis Turunkan Angka Stunting, Peringati Harganas
BACA JUGA:Posyandu Melati Adakan Pelatihan MPASI untuk Menanggulangi Stunting
Untuk mensukseskannya, ia berharap bantuan seluruh perusahaan dan stakeholder agar bisa turut mengurangi jumlah balita stunting di Palembang dengan turut membantu memberikan asupan makanan tambahan bergizi. "Kami berharap bantuan seluruh perusahaan dan stakeholder untuk menyalurkan dana TJSL-nya, baik berupa uang maupun bahan bahan makanan. Sehingga kita bisa bersama sama memberikan asupan makanan bergizi kepada 410 balita stunting," harapnya.
Selain itu ia meminta agar Program Sikat Stunting yang memberikan asupan makanan bergizi kepada balita stunting terus berjalan berkelanjutan, sehingga tak lagi muncul balita stunting. "Meski sudah zero stunting kami harap bantuan makanan bergizi terus berjalan untuk balita-balita yang ada," tegasnya.
Kabid PSS Bappeda Litbang Kota Pelembang, Nova menambahkan Program Sikat Stunting memberikan satu paket makanan tambahan bergizi, meliputi susu UHT 2 kotak per hari, telur 2 butir per hari, kacang hijau 2 kg per bulan, gula aren 1 kg per bulan.
"Nanti makanan tambahan tersebut didistribusikan ke puskesmas seminggu sekali dan paket makanan tambahan dimasak serta diolah kader TP PKK," katanya. Lalu petugas puskesmas akan membagikan kepada balita stunting serta memantau tumbuh kembang balita stunting.