PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam Lomba Kampung Kreatif Tahun 2024, Kampung Lampit 18, Kelurahan Sukarami menjadi andalan Kecamatan Sukarami.
Masyarakat kampung ini punya beragam kreativitas kerajinan lampit dari rumah ke rumah sebagai bahan baku yang lalu dijual ke pabrik tikar, karpet, dan sejenisnya di lokasi yang sama.
BACA JUGA:Cat Warna Warni Sepanjang Lorong
BACA JUGA:Kampung Dogan Sejak Tahun 1976
"Lampit merupakan kerajinan tangan atau anyaman dari rotan yang bisa dijadikan tikar dan jenis kerajinan anyaman lainnya," ujar Suyandi Martin, Lurah Sukarami di sela-sela kunjungan Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif, kemarin.
Hadir langsung Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Drs Kgs H Sulaiman Amin (penanggung jawab) beserta jajaran, Koordinator Dewan Juri, Maulidia Wahyuni (Kabid Ekonomi Kreatif Dispar Palembang), Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah SH (Sejarawan, Budayawan) bersama anggota, Vita Sandra (Disbudpar Sumsel), Yudi Suhairi (Komite Ekonomi Kreatif), Dr Sri Rahayu (Akademisi), Dr Muhammad Juliansyah Putra (Dosen ITB), serta perwakilan Sumatera Ekspres.
Suyandi menjelaskan, latar belakang Kampung Lampit 18 berasal dari inisiatif unik yang memanfaatkan kreativitas dan keterampilan lokal untuk meningkatkan perekonomian warga.
"Maka Ketua RT 18 dan RW 07 membuat perkumpulan warga yang dinamakan Kampung Lampit 18," terangnya lagi.
Dijelaskan, Ketua RT dan masyarakat mencetuskan pola pikir kreatif agar dapat menghasilkan inovasi baru yang ada di lingkungan mereka.
"Sehingga hasil kreativitas dan inovasi di kampung mereka bisa diketahui masyarakat luar," bebernya.
Pihaknya berharap melalui lomba ini bisa membawa Kampung Lampit 18 menjadi lebih baik. "Kampung ini kami pilih dari beberapa kampung lainnya di Kecamatan Sukarami melihat potensi yang ada," jelasnya.
BACA JUGA:Sulap Jelantah Menjadi Pengharum Ruangan
BACA JUGA:Asyiknya Eco Edu Wisata di SAPA
Pihaknya pun berharap ada peningkatan produktivitas dan kreativitas pengrajin, sehingga meningkatkan peluang ekonomi penduduk setempat dengan mempromosikan dan menjual produk-produk kerajinan.
"Tak kalah penting kami ingin menjadikan masyarakat peduli lingkungan. Membangun rasa memiliki dan tanggung jawab di antara penduduk setempat untuk kemajuan kampung," tandasnya. (nni/fad)