Ciptakan Agrowisata Perikanan Terpadu, Tim Juri Kunjungi Kampung Kreatif Budidaya Ikan di Keramasan

Minggu 18 Aug 2024 - 20:47 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Lomba Kampung Kreatif Tahun 2024 yang digelar Dinas Pariwisata Kota Palembang bekerjasama dengan Sumatera Ekspres memasuki tahapan penilaian tinjauan ke lapangan. Di hari pertama tinjauan, Minggu (18/8), para Dewan Juri mendatangi Kampung Budidaya Ikan yang ada di RT 23, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati. 

Hadir sebagai Koordinator Dewan Juri, Maulidia Wahyuni (Kabid Ekonomi Kreatif Dispar Palembang), Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah SH (Sejarawan, Budayawan) bersama anggota, yaitu Vita Sandra (Disbudpar Sumsel), Yudi Suhairi (Komite Ekonomi Kreatif), Dr Sri Rahayu (Akademisi), Dr Muhammad Juliansyah Putra (Dosen ITB), serta perwakilan Sumatera Ekspres. 

Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah mengatakan penilaian lomba Kampung Kreatif Tahun 2024 sudah memasuki tahun ke-5. “Artinya sudah 5 tahun perlombaan ini diselenggarakan. Kami berharap setiap kecamatan di Kota Palembang itu memiliki kampung-kampung kreatif, namun bukan kampung aladin yang diciptakan semalam,” ujarnya saat kunjungan, kemarin. 

Diharapkan keberadaan kampung kreatif dapat meningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat sebagaimana tujuan perlombaan ini digelar. Lurah Keramasan, Virgiyanti SSos MSi menjelaskan pihaknya sengaja memilih kampung ini sebagai peserta lomba karena merupakan kampung budidaya perikanan yang dikelola warga langsung. 

BACA JUGA:Destinasi Menarik di Puncak Bogor, Surga Agrowisata di Jawa Barat

BACA JUGA:Bakal Jadi Agrowisata Melon, Kawasan Tanjung Senai

“Di sini kampungnya sudah terbentuk. Sudah ada kolam budidaya, peternakan bebek dan ayam, pertanian. Lokasi ini merupakan sentra perikanan yang ada di Kelurahan Keramasan. Kami berharap ke depan kampung ini pun menjadi jujukan wisata, khususnya wisata pemancingan dan agrowisata pertanian,” pungkasnya. 

Penyuluh Perikanan, Vini Sushanti menjelaskan lokasi pembudidayaan ikan di kampung ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2007 yang dikelola oleh salah satu warga. Kemudian pada tahun 2022, pihaknya membentuk kelompok budidaya perikanan sebanyak 10 orang. “Di sini ada 6 kolam ikan nila, lele, dan gurame yang dipanen setiap 2-3 bulan sekali. Sekali produksi bisa mencapai 500 kg ikan, dijual ke pedagang-pedagang pasar tradisional di Palembang,” jelasnya. 

Pihaknya berharap kampung budidaya perikanan ini ke depan bisa menjadi lokasi agrowisata perikanan terpadu. “Karena tak hanya pembibitan dan pembesaran perikanan,  di sini juga ada peternakan ayam dan bebek, serta pertanian cabai dan terong. Pengunjung yang datang bisa membeli atau memancing ikan, ayam, dan lain sebagianya,” pungkasnya. 

 

Kategori :