SUMATERAEKSPRES.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di SDN Sukamenang, Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, menampilkan suasana yang berbeda tahun ini.
Upacara bendera pada 17 Agustus 2024 kali ini mengusung tema pakaian adat tradisional, menjadikannya momen yang penuh warna dan makna.
Kepala Sekolah SDN Sukamenang, Cahyo Marhaen, menjelaskan bahwa pemilihan tema pakaian adat dalam upacara kemerdekaan ini bertujuan untuk memperkuat simbol kebersamaan, persatuan, dan toleransi di tengah masyarakat.
“Kami ingin menonjolkan kekayaan budaya lokal melalui pakaian adat dalam upacara kali ini,” ungkap Cahyo.
Khasiat dari tema ini terlihat jelas, terutama pada inspektur upacara yang mengenakan pakaian adat Dayak, sebagai bentuk penghargaan terhadap keragaman budaya Indonesia.
BACA JUGA:860 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Kayuagung Terima Remisi, Tujuh Langsung Bebas di HUT RI ke-79
"Kami mendukung penuh perayaan HUT RI ke-79 yang tahun ini digelar di Ibu Kota Negara (IKN) Baru Nusantara di Kalimantan Timur," tambah Cahyo.
Peringatan HUT RI kali ini juga mengikuti surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, yang menginstruksikan seluruh sekolah untuk mengadakan upacara bendera dan melibatkan orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Penggunaan pakaian tradisional di seluruh sekolah SD dan SMP di Kabupaten Muratara merupakan simbol dari kerjasama dan kerukunan antar masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya,” jelasnya.
Zazili menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keragaman suku dan budaya, memiliki kelebihan luar biasa dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan.
BACA JUGA:Rayakan HUT RI ke-79 di Media Sosial Anda dengan Twibbon Ini, Simak Cara dan Link Unduh
BACA JUGA:Fasilitas Mewah untuk CPNS di Ibu Kota Nusantara: Apa Saja yang Tersedia?
“Ini adalah contoh nyata kekuatan bangsa kita yang terdiri dari ribuan suku dan budaya. Meskipun tersebar di berbagai pulau, kita tetap hidup rukun dan bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.