Mundur Sebelum Bertarung, Ini Alasan Balonkada Mundur dari Pencalonan dari Kesehatan hingga Strategi Politik

Jumat 16 Aug 2024 - 12:33 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Irwansyah

BACA JUGA:Buruan Klaim, Kode Redeem FF Terbaru Jumat 16 Agustus 2024. Ada Batas Waktunya

BACA JUGA:Toyota Hadirkan Promo Menarik untuk Avanza dan Model Lain di Bulan Agustus 2024

6. Strategi Politik  

   Pengunduran diri juga bisa menjadi bagian dari strategi politik yang lebih besar. Kadang, ini dilakukan untuk memberi ruang bagi kandidat lain yang dianggap lebih kuat atau memiliki peluang lebih baik untuk menang.

7. Perubahan Prioritas  

   Kadang-kadang, seorang kandidat mungkin menemukan bahwa mereka lebih tertarik atau dibutuhkan di posisi lain, baik di dalam maupun di luar politik.

Beberapa contoh pengunduran diri kandidat kepala daerah di Indonesia baru-baru ini memberikan gambaran mengenai dinamika ini:

- Ade Sumardi: Wakil Bupati Lebak, Banten, Ade Sumardi, mengundurkan diri pada Mei 2023 untuk fokus pada pencalonan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Banten dan mendukung pemenangan Bacapres PDI-P, Ganjar Pranowo.

- Jasri Usman: Wakil Wali Kota Ternate, Maluku Utara, Jasri Usman, memilih untuk mundur pada April 2023 meskipun masa jabatannya masih tersisa satu tahun, untuk fokus pada pencalonan sebagai Anggota DPR RI.

BACA JUGA:Panduan Pakaian Paskibraka, Aturan dan Perbedaan untuk Setiap Acara

BACA JUGA:Tri Suryani: Inovasi Anting Permata Nusantara Cemerlangkan Nama Muara Enim di Tingkat Nasional

- Iskandar: Bupati Ogan Komering Ilir, Sumsel, Iskandar, mengundurkan diri pada Mei 2023 untuk mencalonkan diri sebagai Bacaleg DPR RI, dengan tujuan berkarir di tingkat nasional.

Pengunduran diri Heri Amalindo dari pencalonan Pilkada Sumsel menambah daftar panjang dinamika politik di Indonesia. Keputusan ini menunjukkan betapa kompleks dan beragamnya faktor yang dapat mempengaruhi langkah seorang kandidat dalam arena politik.

Kategori :