*DLHK Berdayakan 63 Bank Sampah
PALEMBANG - Puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dipusatkan di Bank Sampah Sakura. Lokasinya di Perumnas Talang Kelapa, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL).Pada kegiatan itu, dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) DLHK Kota Palembang dan PT BNI (Persero) tbk. "Kerja sama ini untuk proses pembayaran dan penabungan sampah masyarakat Kota Palembang," kata Kepala DLHK Palembang, Dr Akhmad Mustain SSTP MSi, kemarin (8/3).Seluruh sampah organik dan anorganik dari rumah tangga itu dijual ke bank sampah. Pembayarannya masuk ke rekening buku tabungan BNI yang dimiliki tiap anggota. "Sampah organik dan anorganik memiliki nilai jual di bank sampah," ucapnya.
Ada 63 bank sampah di Palembang. Menampung sampah dari masyarakat, lalu disuplai ke berbagai produsen. Diolah menjadi berbagai kerajinan barang yang bernilai ekonomis. "Kami terus melakukan pergerakan tata kelola sampah 3R, yakni mengurangi (reduce), mengunakan ulang (reuse), serta mendaur ulang (recycle)," sebutnya.Dengan begitu, dari pengelolaan sampah dapat memberikan tambahan penghasilan. Pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ada pun potensi sampah di Palembang mencapai 1.180 ton/hari. Akan dibangun pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di wilayah Keramasan, Kecamatan Kertapati, April-Mei mendatang. BACA JUGA : Dinas Perpustakaan Sumsel Evaluasi Pocadi di Bandara SMB II Palembang BACA JUGA : Sumsel Tuan Rumah Harganas ke-30
PSEL itu, mampu me-reduce sampah 1.000 ton/hari. Artinya. menyisakan 180 ton sampah yang jadi pekerjaan rumah (PR) bank-bank sampah. "Keberadaan bank sampah diharap bisa mengolah sisa yang180 ton sampah ini," harap Mustain.Bila seluruh sampah telah diolah, minimal mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA). "Kami targetkan seluruh sampah bisa diolah dan tak diperlukan lagi TPA," harapnya. Direktur Bank Sampah Sakura, Yoso Subono, mengatakan, bank sampahnya telah memiliki 350 nasabah. "Kami mampu mengumpulkan sampah sebanyak 300-400 kg tiap minggu," ungkapnya.
Petugasnya menjemput sampah ke rumah-rumah masyarakat yang ada. Pihaknya berharap adanya bantuan kendaraan pengangkut sampah. "Kami hanya miliki tiga kendaraan dan kondisinya cukup memprihatinkan," harapnya.Sampah yang terkumpul, ada yang dibuat berbagai barang dan dijual ke pengepul yang ada. Direktur KSM Maju Jaya, M Yunus, mengatakan, sampah yang terkumpul dipilah oleh 15 petugas. "Masyarakat yang menjual sampahnya masuk ke buku tabungan dan bisa dicairkan per tiga bulan," tukasnya. (yud)
Kategori :