MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID -Menjadi salah satu daerah rawan konflik Pilkada 2024, Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani imbau masyarakat tidak anarkis.
Masyarakat diminita tetap menjaga kondusifitas wilayah dan tidak melakukan aksi aksi yang melanggar hukum.
Gejolak politik mendekati momentum Pilkada serentak semakit nyata.
"Mari bersama-sama menjaga kondusifitas menjelang atau selama Pemilukada berlangsung. jangan ada tindakan-tindakan yang anarkis," kata Kapolres Muratara, Sabtu (3/8).
Pihaknya mengimbau, agar masyarakat jangan lagi melakukan aksi pemortalan jalan. Karena aksi pemortalan jalan merupakan tindak pidana dan dapat di jerat hukum.
"Ini imbauan mari kita jaga Pemilukada tetap tertib dan aman serta damai. jangan ada pemortalan jalan,"pintanya.
BACA JUGA:Ada Ayla hingga Xenia, Berikut 4 Mobil Daihatsu yang Cocok Bagi Mahasiswa
BACA JUGA:4 Mobil Daihatsu yang Nyaman untuk Tanjakan, Salah Satunya All New Xenia
Kapolres meminta, semua pihak bersama sama membangun image yang positif dan berpikiran terbuka untuk menciptakan di Muratara yang aman.
"Kalau pola pikir masih seperti dahulu, Muratara tidak akan maju. Dan kasihan dengan anak-anak kita nanti. Saya mengajak masyarakat Muratara merubah image Muratara yang positif," katanya.
Kapolres Muratara tidak akan masif dalam melakukan tindakan. Jika imbauan tidak diindahkan dan melampaui batas hukum yang akan ditegakkan. "Kita tetap refresif dan persuasif. Apabila sudah melampaui batas maka hukum akan ditegakkan,"tegasnya.
Informasi dihimpun, aksi saling serang dua kubu politik di Pilkada 2024 di Muratara, sempat terpantau di sejumlah media sosial. Bahkan aksi itu merembet ke insident aksi saling cekik dan perkelahian di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Muratara
BACA JUGA:Daihatsu Xenia Second Tahun 2019, Angsuran Hanya Rp1 Jutaan Per Bulan
BACA JUGA:Gregoria Siap Tumbangkan Ratchanok di Olimpiade Paris 2024: Jadwal Lengkap Sabtu, 3 Agustus
aksi itu semakin meluas Hingga ke aksi anarkis pelemparan batu ke rumah dinas bupati Muratara di Kelurahan Mura Rupit, oleh sejumlah oknum tidak dikenal.