PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID-Salah satu penampilan pada pembukaan Olimpiade 2024 di Paris yang diduga menghina Yesus Kristus dengan Parodi 'Last Supper' alias 'Perjamuan Terakhhir' mendapat kecaman keras dari Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang juga Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb.
Grand Syekh dalam keterangan resminya menilai, penampilan tersebut melecehkan kenabian yang suci dan agung serta tidak menghormati keyakinan orang-orang beragama yang percaya pada nilai moral kemanusiaan yang luhur.
"MHM menegaskan kembali sikap menolak segala bentuk pelecehan terhadap simbol-simbol suci agama," kata Grand Syekh Ahmed Al Tayeb mengutip Antara.
Lebih lanjut Ketua MHM ini mengatakan, perhelatan olahraga sejatinya menjadi ajang untuk merayakan keanekaragaman budaya dan mempromosikan sikap saling menghormati antara bangsa yang satu dan bangsa-bangsa lainnya.
BACA JUGA:Bikin Bangga, Ini Torehan Prestasi Merah Putih di Olimpiade, Ada Pasangan Emas Olimpiade
BACA JUGA:Gagal Melaju ke Perempat Final, Badminton Olimpiade Paris 2024
Ia mengingatkan bahwa memanfaatkan ajang seperti Olimpiade untuk menganggap normal pelecehan agama atau mempropagandakan penyakit sosial yang merusak dan keluar dari fitrah manusia.
Termasuk perilaku LGBT, dan memaksakan pola hidup yang bertentangan dengan fitrah suci manusia adalah tindakan yang berbahaya.
Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani oleh Grand Sheikh Al-Azhar/Ketua Majelis Hukama Muslimin dan Pemimpin Gereja Katolik Sri Paus Fransiskus di Abu Dhabi pada 2019, menyerukan kepada para pemimpin dunia, para pembuat kebijakan, para pemikir, filsuf, cendekiawan, pemuka agama, seniman, dan awak media di seluruh dunia untuk melawan segala bentuk dekadensi budaya dan moral.
Mereka diminta untuk menemukan kembali nilai-nilai keadilan, kebaikan, kedamaian, persaudaraan manusia, dan kehidupan bersama secara rukun dan damai dan menegaskan pentingnya nilai-nilai itu semua sebagai pelampung penyelamat bagi kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Sosok 'Mike Tyson' Indonesia Siap Bawa Medali di Olimpiade Paris 2024
BACA JUGA:Empat Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Rebut Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
"Mereka juga diminta untuk menyebarluaskan nilai-nilai luhur itu kepada masyarakat luas di seluruh dunia," kata dia.
Diwartakan, parodi Last Supper itu merupakan bagian dari rangkaian penampilan musisi hingga penari dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Kelompok waria yang berdandan khas drag queen itu berpose di meja panjang yang mirip seperti penggambaran Last Supper umat Kristen.