MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID- Kondisi panas yang melanda Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumsel, memicu meningkatnya kejadian kebakaran hutan dan lahan, terutama di perkebunan warga.
Warga di sejumlah wilayah, termasuk Tanjung di Kecamatan Muara Kelingi, merasa kebingungan dengan munculnya api secara tiba-tiba di tengah kebun mereka.
"Belakangan ini kebakaran lahan sering terjadi, api datang begitu saja di tengah-tengah lahan perkebunan kita.
Cuaca panas membuat situasi semakin sulit, kita tidak tahu dari mana asal api tersebut," ungkap seorang warga pada Minggu (28/7).
Menurut laporan, kebakaran yang terjadi telah mengancam kebun warga dan perkebunan perusahaan di daerah tersebut.
Hal ini mengakibatkan kerugian besar bagi para petani karena api dapat dengan cepat menghanguskan tanaman sawit yang telah berumur 4 hingga 5 tahun.
BACA JUGA:Sosok 'Mike Tyson' Indonesia Siap Bawa Medali di Olimpiade Paris 2024
Dari pantauan satelit NASA-terra SNPP pada tanggal 28 Juli 2024, terdeteksi adanya tiga titik api dengan intensitas medium di Musi Rawas, salah satunya di Muara Kelingi dan dua lainnya di BTS Ulu Cecar.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, melalui Kapolsek Muara Kelingi, Iptu Kosim, memastikan bahwa pihaknya sedang aktif memantau titik-titik api tersebut.
Polsek Muara Kelingi bersama Koramil setempat telah melakukan pencarian titik hotspot, yang kemudian diketahui berada di lahan kebun sawit milik Abu Hanifah di Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Tuah Negeri.
"Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kebakaran tersebut diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh pihak tidak dikenal," jelas Kapolsek.
Kapolsek juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Musi Rawas untuk bersama-sama menjaga hutan dan lahan.
BACA JUGA:Diduga Hendak Tawuran, Sekelompok Remaja Sempat Diamankan di Prabumulih