JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa GovTech Indonesia, yang dikenal sebagai INA Digital, merupakan bagian dari BUMN Peruri.
Entitas ini memiliki tanggung jawab penting dalam mengoordinasikan layanan digital pemerintah yang sebelumnya terpecah-pecah dalam ribuan aplikasi milik berbagai kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.
Salah satu pencapaian INA Digital yang dilaporkan adalah pengembangan aplikasi Aparatur Negara yang telah memasuki tahap uji coba dengan partisipasi lebih dari 6.500 Aparatur Sipil Negara (ASN).
Aplikasi ini diharapkan akan digunakan oleh seluruh ASN di masa mendatang.
BACA JUGA:Inilah 3 Opsi Kenaikan Gaji PNS dan PPPK Tahun 2025 Nanti, Presiden Jokowi Bakal Umumkan 16 Agustus
Anas juga mengusulkan sejumlah solusi dan prioritas untuk menangani isu kontrak, kesiapan teknis, dan ekspektasi publik menjelang peluncuran layanan perdana INA Digital pada September 2024.
Fokus utama peluncuran ini adalah fitur-fitur unggulan yang memudahkan masyarakat.
Rilis fitur akan dilakukan secara bertahap setelah September 2024, sejalan dengan kesiapan masing-masing kementerian/lembaga.
INA Digital diharapkan dapat memperkuat kapabilitas tim untuk mempercepat implementasi.
BACA JUGA:Gaji Naik dan Single Salary Berlaku 2025? Segini Pendapatan PNS dan PPPK Dengan Skema Gaji Tunggal
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2 Minggu Lagi, Kemenkumham Resmi Umumkan Formasi Lulusan SMA dan S1, Simak Yuk!
“Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) ini akan menjadi penguat dan menjadi milestone penting bagi pemerintah dan Indonesia,” ujar Anas.
Sementara itu, Kementerian Keuangan berperan dalam penyiapan anggaran untuk peluncuran INA Digital.
“Kita akan melihat secara detil dalam Kementerian Keuangan."