INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebun jagung yang dikelola beberapa kelompok tani di Desa Tanjung Seteko terbilang cukup memuaskan. Di balik itu, tentu ada beberapa kiat-kiat pengolahan agar hasil panen dapat memuaskan. Perlu dicermati beberapa hal penting mulai dari sebelum tanam hingga pasca panen.
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya, Aldy menjelaskan ada beberapa tahap pengolahan tanah yang dilakukan kelompok tani Desa Tanjung Seteko.
“Penyiapan lahan untuk budidaya tanaman jagung dimulai dengan pembersihan gulma yang tumbuh. Pengolahan tanah diperlukan untuk menghasilkan lingkungan fisik tanah yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman,” ujar Aldy.
BACA JUGA:Bantu Bibit Jagung di Atas Lahan 800 Ha
Setelah pembersihan gulma, langsung dilakukan pengolahan lahan. “Kita lakukan pembongkaran tanah dengan 2 kali pembajakan menggunakan traktor untuk membolak-balikan tanah dan kemudian diratakan,” ungkapnya.
Kemudian, sambil meratakan, tanah juga ditebar pupuk dolomit atau kapur pertanian. Fungsinya untuk menstabilkan pH atau kelembapan tanah. Takarannya 1/2 - 1 ton pupuk dolomit untuk 1 hektare lahan.
‘’Kemudian, kita buat lubang tanam dengan jarak antar tanaman 25 cm, serta jarak antar guludan 1 meter,” sebut Aldy.
Bibit jagung dimasukkan 1-2 benih per lubang, bersaman dengan pemberian furadan. Sebagai pencegahan agar bibit jagung tidak dimakan hama. Lalu, lubang tanam ditutup dengan campuran tanah dengan pupuk kandang.
BACA JUGA:Mengonsumsi Jagung Secara Rutin, Ini 6 Manfaat yang Bisa Didapat
BACA JUGA:Jangan Dibuang, Ternyata Ini 6 Manfaat Rambut Jagung, Bisa Mengatasi Diabetes
Dibutuhkan sekitar 80 karung pupuk kandang ukuran 50 kg untuk lahan 1 hektar. Seterusnya dilakukan perawatan rutin dan pemupukan.
“Saat usia jagung 7-14 hari dan sebelum 40 HST diberikan pupuk NPK secukupnya secara bertahap. Selama perawatan, petani melakukan pemupukan hingga 50 kg NPK,” jelasnya.
Perawatan tanaman jagung juga tidak lepas dari serangan hama. Seperti ulat dan serangga yang memakan daun, batang dan tongkol jagung. Karenanya, perlu dilakukan penyemprotan untuk menghindari lebih banyak seragam hama.
‘’Pemanenan dilakukan saat tanaman berumur 60 hati setelah tanam untuk jagung manis dan 100 hari setelah tanam untuk jagung pipil,’’ katanya. (dik)