MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID- Kobaran api terdeteksi satelit di halaman Stable Berkuda Sekayu, Rabu (24/7), sekitar pukul 08.30 WIB.
Masyarakat langsung panik melihat begitu besarnya kobaran api di tengah Bumi Serasan Sekate.
Kobaran api melalap lahan yang kering di musim kemarau. Kobaran api membumbung tinggi.
Petugas BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri langsung turun dan melakukan pemadaman kobaran api.
Dengan daun pohon ke kobaran api, barulah beberapa mobil pemadaman kebakaran datang dan langsung melakuka pemadaman.
BACA JUGA:HAN 2024: Membangun Generasi Muda Berwawasan dan Berkarakter, Ribuan Anak Antusias Rayakan HAN 2024
BACA JUGA:Bidar: Warisan Legenda dan Mitos di Sungai Musi Palembang
Ternyata kebakaran itu, adalah simulasi pemadaman kebakaran pada Apel kesiapsiagaan personil peralatan penanggulangan kebakaran hutan kebun dan lahan.
" Kita telah tetapkan siaga karhutla di Kabupaten Muba," tegasnya. Pihaknya tengah menyidak berbagai peralatan pemadaman karhutla menghadapi puncak kemarau bulan Agustus mendatang.
Titik hotspot mulai terdeteksi di Kabupaten Muba. Perlu diketahui kebakaran hutan dan lahan tercatat mencapai 4254 hektar.
" Kebakaran hutan dan lahan berdampak sangat negatif, bagi masyarakat lokal dan global," tegasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Muba, H Pathi Riduan SE ATD IPP MM, menambahkan, Pemerintah Kabupaten Muba telah menetapkan siaga karhutla sekarang ini.
BACA JUGA:FELT 2024: Mengatasi Kesenjangan Pendidikan di Indonesia
BACA JUGA:Nomor 1 Bukan UI atau UGM, Inilah 10 Kampus yang Paling Banyak Cetak PNS di Indonesia
" Kabupaten Muba terus memaksimalkan pencengahan dan penanganan Karhutla," jelasnya.