Sungai Dangkal Picu Kerusakan
Naiknya debit air sungai acapkali membawa bencana. Meluapnya air Sungai Musi, Sungai Komering dan sungai besar lain di Sumsel lantaran terjadi kerusakan di bagian hulu. Semua karena ulah manusia sendiri. “Lantaran hutan dan pohon telah gundul ditebang secara liar,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Maman Noprayamin ST MT, kemarin.
Belum lagi aktivitas masyarakat lain di sepanjang pinggir sungai seperti pertambangan ilegal emas, pasir, batu dan lainnya. Kondisi ini mengakibatkan air hujan tidak lagi banyak terserap ke dalam tanah.
BACA JUGA : Romantis, Dua Tahanan Ini Ucap Ijab Kabul Di Balik Jeruji Besi BACA JUGA : Film PATHAAN, Ketika Shah Rukh Khan Beraksi jadi Agen Rahasia Pemburu Gembong Teroris
Sebagian besar masuk ke dalam aliran-aliran sungai. Bercampur lumpur, potongan kayu, sampah dan lainnya. Mengakibatkan pengendapan (sedimentasi) sungai sangat tinggi. Akibatnya, kedalaman sungai menjadi dangkal.
BACA JUGA : Kerupuk Tunjung, Kuliner Khas Palembang yang Produksinya Kini Mulai Langka"Dampaknya, sungai dan anak-anak sungai tidak mampu menampung air," ungkapnya. Terutama saat hujan deras. Belum lagi pembangunan sangat pesat. Mengakibatkan lahan terus ditimbun, tak terkecuali sepanjang daerah aliran sungai (DAS). Resapan air terus berkurang.
Ada pun wilayah ulu sungai yang kondisinya terancam meluap dari monitoring BBWS Sumatea VIII di Empat Lawang, Musi Rawas, Lahat, OKI, dan OKU. Menurut Maman, penanganan hutan gundul dan pembangunan wilayah menjadi wewenang penuh pemerintah kabupaten/kota. "Kami BBWS tidak ada wewenang," tambahnya.
Dia menambahkan, harusnya untuk mencegah banjir, tiap pembangunan perumahan harus menyediakan kolam retensi. "Kolam retensi ini minimal membantu menyerap dan menampung air di lingkungan itu sehingga tidak terjadi banjir,”tegasnya.
Untuk memantau ketinggian air, setidaknya ada 21 automatic water level recorder (AWLR) yang dipasangi di sejumlah sungai besar.
BACA JUGA : Peringati Isra’ Mi’raj dan Ruwahan, Dihadiri Ribuan Umat Muslim
Mulai dari Sungai Musi, Sungai Komering, Sungai Batanghari Leko, Sungai Ogan, Sungai Rambang dan lainnya. Alat ini sebagai sistem peringatan dini sehingga bisa cepat memantau pergerakan ketinggian air yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat. (yud)