SUMATERAEKSPRES.ID - Bunga Edelweis itu dari Merapi. Bu Panut yang menjualnya. Dia adalah anak pertama Mbah Maridjan.
Bu Panut menjual itu di Museum Mbah Maridjan. Lokasinya di kawasan Kaki Gunung Merapi Kaliurang.
Sumatera Ekspres kesana saat Lava Tour Media Gathering Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel Babel. Tepatnya, Rabu 10 Juli 2024.
Bu Panut menjual beberapa bunga Edelweis. Ada yang Rp30 Ribu. Ada yang Rp35 Ribu. Ada juga Rp50 Ribu.
BACA JUGA:Edelweis: Keindahan Langka di Pegunungan dan Perlambang Kesetiaan.
BACA JUGA:Warisan Mbah Maridjan: Inspirasi dan Pengaruhnya pada Masyarakat Sekitar Gunung Merapi
"Bunga ini bisa dibawa mas, ga mudah hancur," kata Bu Panut yang mengiyakan jika dirinya adalah Putri Mbah Maridjan. "Seperti cinta yang abadi yah Bu," canda Sumatera Ekspres kepada Bu Panut yang dibalas dengan senyum.
Dia jualan dengan yang lain juga. Sejumlah oleh-oleh khas Kaliurang. Ada juga makan-makanan ringan seperti Warkop.
Berbincang dengan Bu Panut hanya sebentar. Tak sampai 10 menit. Sebab, panitia meneriaki peserta agar cepat.
Belum lagi peserta lain juga ada yang datang. Minta foto dengan Bu Panut. Tapi Bu Panut sambil bercerita.
Katanya, bunga yang dia jual dari kawasan Merapi. Dia mencari rezeki di Museum tempat ayahnya terkena amukan gunung tersebut.
BACA JUGA:Kenikmatan Tahu Susu: Kudapan Lembut yang Populer di Kalangan Wisatawan, Cobain Deh!
BACA JUGA:OJK Luncurkan Pedoman Keamanan Siber untuk Penyelenggara ITSK
Ayah Bu Panut Mbah Maridjan memang jadi daya tarik wisata disana. Ada Makom Mbah Maridjan disitu. "Bukan makam yah, tapi makom," kata Pemandu Tour di Museum Mbah Maridjan.
Ceritanya, mbah Maridjan, yang nama aslinya adalah Mas Penewu Surakso Hargo, adalah juru kunci Gunung Merapi yang terkenal.