INDRALAYA - Tingginya intensitas curah hujan membuat beberapa semangka cenderung rentan mengalami busuk buah. Seperti yang dialami beberapa buah semangka di lahan milik Mijan di Kelurahan Indralaya Indah, Ogan Ilir.
Meskipun tidak banyak buah yang mengalami busuk, namun kondisi ini membuatnya semakin waspada. Khawatir jika buah semangka lain bernasib sama. "Paling ada kisaran lima sampai sepuluh buah yang kita temukan busuk. Ini risiko kalau sering hujan dan kelembapan terlalu tinggi," ujarnya.Dikatakan, hal ini menjadi salah satu risiko gagal panen yang perlu dicegah. Gejala busuk buah dikenal dengan sebutan antraknosa.
Gejala serangan antraknose di semangka akan tampak pada bibit, daun, tangkai daun, batang dan buah. Jika menyerang buah menyebabkan busuk buah ditandai adanya bulatan berwarna merah jambu dan lama kelamaan akan meluas. "Awalnya akan ada bercak kecil yang membusuk dan lama-lama membesar hingga buah semangka jadi busuk," ungkap Mijan.Pengendalian dilakukan dengan cara membuang jauh buah yang terserang. Lalu lakukan penyemprotan dengan fungisida antracol, Bion M, atau dithane. Selain itu, menurutnya. gejala serangan dari busuk buah basah diawali adanya busuk dengan ukuran kecil. Ukuran diameter kurang dari 1 cm, berkembang dengan cepat menutupi permukaan buah selama 7 – 10 hari. Penyakit ini disebabkan jamur Pseudomonas pseudoalcaligenes stainer subspesies citrulli schaad. Kondisi yang mendukung perkembangbiakan patogen ini adalah kelembaban yang tinggi dan suhu sekitar 26 derajat. Pengendalian penyakit ini pertamakali melalui benih, rotasi tanaman dan pengolahan tanah yang baik. Cara tersebut mampu mengurangi intensitas serangan. Pengendalian secara kimia dapat dilaksanakan sejak awal pembentukan buah. ‘’Pestisida yang dipakai adalah jenis fungisida berbahan aktif copperhydroxide,’’ ujarnya. (dik/)
Kategori :