*Pemegang Polis AJB Bumi Putera Tolak Pemotongan 50 Persen
SUMSEL - Nasabah AJB Bumiputera 1912 kembali turun ke jalan. Secara serentak, mereka mendatangi kantor-kantor perusahaan asuransi terkenal itu yang sedang sedang terbelit masalah. Berbagai aspirasi dan tuntutan pun disuarakan. Seperti puluhan pemegang polis yang menggeruduk Kantor Wilayah AJB Bumiputera Palembang di Jl Jenderal Sudirman, kemarin (28/2). "Kami ingin hak kami", "kami ini bukan pengemis", "Uang itu uang kami", “Jangan hanya janji-janji", "Kalau perlu pihak AJB Bumiputera jual aset buat kembalikan uang kami, " Segel, tutup kantornya".Tidak hanya orasi, ada pemegang polis yang terbawa emosi hingga menangis, berteriak kesal, hingga melempar koin sebagai bentuk kritik terhadap manajemen AJB Bumiputera. Koordinator aksi, Drs Selim mengatakan, ada puluhan pemegang polis yang ikut dalam menyuarakan tuntutan mereka, kemarin.BACA JUGA : Sudah Ga Betah Berumah Tangga? Ini Enam Alasan yang Bisa Dipakai Istri untuk Gugat Cerai Suami BACA JUGA : OJK Teruskan Tuntutan Nasabah "Di Sumsel mungkin ada puluhan ribu pemegang polis," jelasnya. Aksi kemarin merupakan yang kesekian kali dilakukan sejak 2108 lalu. Menurutnya, nasib pembayaran polis asuransi mereka belum menemukan titik terang. Bahkan setelah perjuangan panjang, malah keluar keputusan dari manajemen AJB Bumiputera yang sudah disetujui OJK soal penurunan nilai manfaat (PNM) 50-75 persen. "Kami ingin semua hak kami dibayarkan penuh, tanpa ada pemotongan. Segera realisasikan pembayarannya," tegas Selim.
Perjuangan yang mereka lakukan sebagai pemegang polis mulai gelar aksi di Kantor AJB Bumiputera Palembang hingga ke kantor pusatnya di Jakarta. Kemudian beberapa kali audiensi. “Ketemu manajemen di sini, mereka ngomongnya itu keputusan kantor pusat. Ketemu manajemen di pusat, bilang perusahaan tengah mengalami kesulitan. Seperti itu terus,” bebernya.Para pemegang polis sudah cukup sabar menanti. Tapi kini malah nilai manfaat yang harusnya mereka dapatkan penuh, malah akan dipotong. “Saat perusahaan untung, kami tidak tahu sama sekali. Waktu sulit seperti sekarang, kami diminta menanggung dengan mengatakan AJB Bumiputera milik bersama," cetus Selim.
Kategori :