PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi pada Juli-Agustus menjadi puncak kemarau di Provinsi Sumsel. Pada saat itu, Sumsel dalam ancaman kebakatan hutan dan lahan (karhutla).
"Informasi BMKG, puncak kemarau terjadi Juli-Agustus dan kemarau tahun ini lebih pendek dibandingkan 2023," ujar Kepala Bidang Penanganam Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, kemarin.
Menurut dia, pada tahun lalu karhutla di Sumsel terjadi sejak awal-akhir tahun. Bahkan data yang disampaikan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), luas lahan terbakar mencapai 109 ribu hektare.
Karhutla yang sering terjadi di Sumsel di antaranya di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Musi Banyuasin. Asap karhutla tak hanya sampai Palembang, juga Jambi dan Riau. "Kita berharap karhutla tahun ini tidak sebesar tahun lalu sebab puncak kemarau hanya terjadi 2 bulan, berbeda 2023 lalu hampir sepanjang tahun," jelasnya.
BACA JUGA:3 Daerah Sudah Status Siaga, Antisipasi Dini Karhutla. Puncak Kemarau di Sumsel Hanya 2 Bulan
BACA JUGA:Juni Siap-Siap Siaga Karhutla, Masuk Musim Kemarau Dasarian Ke-2
Diketahui, 3 daerah di Sumsel sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Ketiga wilayah itu OKI, Banyuasin dan Muba. Mereka menetapkan status itu sejak Mei sebagai antisipasi dini karhutla di wilayahnya. "Untuk penetapan di Provinsi Sumsel masih proses di Biro Hukum. Penetapan tingkat provinsi bisa dilakukan jika 2 daerah sudah menetapkan status siaga darurat, sedangkan di Sumsel sudah 3 daerah menaikkan status tersebut," jelasnya.
Senada disampaikan Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani. Ia mengatakan hasil rilis prakiraan awal musim kemarau dari stasiun klimatologi, untuk wilayah Sumsel dimulai akhir Mei secara bertahap. Peralihan kemarau juga terasa pada Juni. Hampir sebagian besar wilayah Sumsel memasuki awal musim kemarau. "Puncak kemarau diprakirakan pada Juli dan Agustus," bebernya.
Menurutnya, beberapa wilayah di Sumsel masih terjadi hujan. Namun hal berbeda di OKI dimana sebagian kecil wilayahnya sudah mulai kemarau. "Di Sumsel khususnya wilayah OKI bagian selatan sudah mulai kemarau," pungkasnya. (*)