PALEMBANG - Siswa-siswi SMP Negeri 1 Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI) sangat antusias berkunjung ke Graha Pena, kantor Sumatera Ekspres, dalam kegiatan outdoor learning bersama guru pendamping, kemarin (28/2). Kedatangannya disambut langsung Pemimpin Redaksi Sumatera Ekspres, Martha Hendratmo. "Senang bisa belajar banyak hal. Apalagi kakaknya tadi mengajari kami bagaimana teknik membuat berita yang hampir sama seperti membuat karangan," ujar Meidyna, siswa kelas VIII.2 usai kegiatan.
Senada Niken, siswa kelas VII.2 ini mengaku berkunjung ke kantor Sumatera Ekspres memberi dampak positif dan menambah wawasannya. "Ada banyak ilmu bisa kami peroleh, mulai dari bagaimana tugas-tugas para wartawan, cara membuat berita, hingga proses pencetakan surat kabar," ucapnya.Ketua rombongan, Apri Susanti SPd bersama Guru Bahasa Indonesia, Murniasih SPd, mengatakan, kegiatan ini merupakan program outdoor learning khusus untuk siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Indralaya. "Ada 115 anak yang ikut terdiri dari putra dan putri," jelasnya seraya mengatakan, selain ke Sumatera Ekspres, siswa juga diajak mengunjungi Museum Balaputra Dewa, Graha Teknologi, dan OPI Mall,
Katanya, tujuan kegiatan untuk memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak agar lebih memahami, lebih konteksual dengan pelajaran yang ada di sekolah. "Kegiatan ini yang utama menumbuhkan literasi (minat baca) di kalangan pelajar. Bahkan di sekolah ada dua program meningkatkan minat baca, yakni pemahaman literasi di kalangan pelajar lewat buku-buku dan dan kitab suci Al-Quran," jelasnya.BACA JUGA : Optimalkan Pengawasan, Lindungi WNA Ia mengakui, literasi di kalangan anak didik baru sebatas senang dan berminat membaca. "Ke depan kami ingin anak-anak tak hanya senang, berminat, juga gemar membaca dan literasi menjadi bagian dari hoby mereka," ucapnya. Kegiatan outdoor learning pun antusias diikuti siswa, meski pihak sekolah tidak mewajibkan anak-anak ikut. "Alhamdulillah respon anak-anak sangat baik, bahkan setelah kegiatan ini anak-anak diwajibkan membuat laporan apa yang mereka dapat," ungkapnya. Ia menceritakan, kegiatan ini diawali dengan ekskul catur, kir, English club ternyata animo anak-anak luar biasa. "Di luar ekskul itu kita laksanakan kegiatan ini untuk kelas VII dan VII," katanya. Ada 20 eskul di sekolah, di antaranya mobile legend, futsal, bulu tangkis, basket, karate, taekwondo, atlektik, seni tari, suara, teater, PMR, dan lainnya.
Pemred Sumatera Ekspres, Martha Hendratmo, menjelaskan proses pembuatan berita dari wartawan di lapangan, hingga proses pencetakan setelah editing. "Sesuai kode etik jurnalis, sebuah berita harus ada narasumber yang didapat dari hasil wawancara. Dalam pembuatan berita harus ada 5W1H," jelasnya.Ia mengatakan, media cetak (koran, red) soal akurasi berita lebih bisa dipertanggungjawabkan dan tidak diragukan. "Sumatera Ekspres punya inovasi terbaru mengenai Koran Sumeks Online yang bisa diakses dan dibaca lewat hp," terangnya. (nni/fad)
Kategori :