Palembang – SUMATERAEKSPRES.ID - Masuk radar angkatan udara Republik Indonesia, sebuah pesawat asing melintas diudara kota Palembang tanpa izin. Karena tidak muncul keterangan dan ada izin terbang, komandan Landasan Udara Sri Mulyono Herlambang (SMH) TNI AU, Kolonel (Pnb) Rizaldy Efranza. ST. M.N.S.S., memerintahkan dua unit F-16, untuk mengejar dan menurunkan paksa pesawat asing ke Lanud SMH, Talang Betutu Palembang.
Pengejaran yang dilakukan dua F-16, berasal dari skuadron Pekan Baru berhasil menggiring pesawat asing, setelah melakukan intercept diudara. Pesawat asing tersebut akhirnya turun dan diamankan serta dalam pengawalan pasukan TNI AU di SMH Talang Betutu.
"Jadi kita amankan. Selain kehadiran pesawat tadi tanpa keterangan yang membahayakan lalu lintas udara, tidak ada izin juga mengancam pertahanan udara," ujar Rizaldy.
Dalam upaya penurunan paksa ini sendiri TNI AU juga melibatkan 11 instansi."Jadi tidak kita sendiri. Ada 11 instansi dan lembaga kementrian terlibat. Bahkan kementrian pertanian, imigrasi, kementrian luar negeri, angkasa pura, kementrian pertahanan, juga kita libatkan," jelasnya.
BACA JUGA:SMH Palembang Jadi Tempat Latihan Tempur
BACA JUGA :Lanud SMH Gelar Pasar Murah dan Bazar
Sementara itu, dalam upaya melaksanakan penurunan paksa, TNI AU memerlukan waktu cukup panjang. Hampir 1 jam drama penurunan paksa dilakukan.
Awalnya 2 pesawat F-16 terbang dan mengecek kebenarannya. Kontakpun terjadi dengan pesawat asing dan meminta agar pesawat asing meninggalkan wilayah Indonesia. Dua F-16 kembali landas di SMH melapitkan serta memasang kelengkapan amunisi.
Sayang sang pilot asing membandel tidàk mau mengindahkan instruksi penjaga kedaulatan udara NKRI. Akhirnya memaksa salah satu F-16 kembali mengudara serta menggiring paksa pesawat asing untuk turun.
Force Down “penurunan paksa” terpaksa dilakukan dalam pengawalan F-16. Sedangkan di Lanud SMH Talang Betutu sendiri, terlihat persiapan penyambutan pesawat asing. Begitu pesawat asing terparkir sempurna, selanjutnya tim yang ditunjuk bergerak cepat. Dilengkapi dengan senjata laras panjang, tim, mengamankan pilot untuk diperiksa serta diambil keterangan.
Sementara itu, Kol Pnb Rizaldy, juga menjelaskan Latihan ini dilakukan untuk memperkuat personel Angkatan udara, Dimana juga melibatkan 11 kementrian untuk menghandel jika ada pesawat tidak berizin atau pesawat gelap. Sehingga diturunkan oleh pesawat fighter dan dilakukan investigasi sehingga aman bila mereka melintasi udara Indonesia.
Pilot dan kru pesawat asing sendiri dibawa ke Base Ops, selanjutnya dimintai keterangan semacam interogasi oleh 11 intansi dan Lembaga tersebut. Dalam Latihan ini semua personel Lanud SMH terlibat.
Selain itu, menurut pria dengan cengkeh tiga dipundak ini juga dari line Pekanbaru, Jakarta, Pontianak. “Sejauh ini ancaman seperti ini cukup sering di Indonesia dan kita atasi dengan baik dan dilaporkan ke Komando atas. Latihan ini sendiri sangat penting untuk menjaga kedaulatan udara Indonesia,” tutupnya. (iol)