PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Cabang olahraga (cabor) karate di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pernah mengalami masa kejayaan di era 1970-1980-an dengan menjadi lumbung medali. Hadirnya wisma atlet mandiri INKAI di Sumsel yang digagas Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) INKAI Sumsel Ir Syamsul Bahri menjadi awal baru untuk mengembalikan kejayaan tersebut.
"Wisma atlet ini saya bangun dengan dana pribadi tanpa bantuan siapa pun ataupun CSR. Nilainya Rp3,8 miliar. Alhamdulillah, rezeki dari Allah SWT," ungkapnya, Sabtu (8/6) lalu. Wisma atlet ini terdiri dari 29 kamar dengan fasilitas tempat latihan yang nyaman untuk para karateka yang mengasah kemampuannya.
"Kami juga membuka diri untuk perguruan lain berlatih dan melakukan kegiatan di sini," tambahnya. Meski menghabiskan dana yang tidak sedikit, Syamsul menegaskan itulah bentuk kecintaannya terhadap olahraga karate.
"Saya bercita-cita mengembalikan lagi kejayaan cabor karate di Sumsel yang pernah berjaya di tahun 80-an," katanya. Saat ini, cabor Karate terbilang miris. Bahkan saat pra-PON saja tidak lolos seleksi. “Bagaimana mau ke PON,” ucapnya.
BACA JUGA:Wisma Atlet Mandiri INKAI: Langkah Awal Mengembalikan Kejayaan Karate di Sumsel!
BACA JUGA:Cetak Atlit Internasional, Perbanyak Dojo Karate-Do
Syamsul menegaskan, tidak bisa dipungkiri masa sekarang bukan seperti dulu. “Kalau dulu, yang berprestasi itu yang dikirim. Ini menjadi PR kita bersama untuk menyelesaikan persoalan seperti ini," ujarnya.
Selain peresmian wisma atlet INKAI Sumsel, di lokasi yang sama juga diselenggarakan kegiatan ujian para karatika yang naik tingkat. Seperti ujian DAN 1, DAN 2, dan DAN 3. Jumlah yang ikut ujian ada 103 orang, dari Sumsel dan Bengkulu.
"Diharapkan dengan adanya wisma atlet mandiri ini, dapat memacu dan memicu peningkatan kualitas serta prestasi atlet Karate, khususnya INKAI di Sumsel," tukas Syamsul Bahri.
Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI, Laksamana Muda TNI Dr Ivan Yulivan SE MM CHRMP MTr(Han) menyambut baik peresmian wisma atlet INKAI Sumsel sekaligus ujian DAN. "Ini menjadi semangat baru bagi Karateka INKAI yang ada di Sumsel," katanya.
Dengan hadirnya wisma atlet mandiri ini, dia berharap program di Sumsel berjalan, sekaligus mendukung program pusat. "Kita punya berbagai kegiatan, seperti kejuaraan nasional, pendidikan pelatih, wasit, juri. Maka dengan adanya wisma atlet ini jadi lebih enak, bisa bersatu dari daerah-daerah," bebernya.
BACA JUGA:Disdik Kembangkan Karater Generasi Muda PALI
BACA JUGA:Mau Belajar Karate ? Ini 10 Teknik Dasar yang Perlu Dipelajari
Untuk mempersatukan cabor karate ini, maka pengurus INKA Sumsel harus proaktif. "Semua harus sinergi, ketua juga harus proaktif berkomunikasi, adakan pertemuan, pelatihan dan lainnya. Karena jarak juga jauh-jauh, maka perlu kerja keras, kesabaran. Menciptakan atlet tidak bisa dalam waktu singkat dan perlu proses," imbuhnya.
Pembina INKAI Sumsel, H Herman Deru mengungkapkan apresiasinya dengan dibangunnya wisma atlet mandiri tersebut. "Bukan bangunannya yang dinilai, tapi penggagasnya. Sanggup mengorbankan waktu, materi sehingga terwujud sekarang, satu-satunya cabor yang punya wisma atlet mandiri, ya INKAI Sumsel," tutur dia.