SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam rangka Idul Adha, penanganan hewan kurban yang baik di tempat penjualan, pengangkutan, dan tempat pemotongan menjadi sangat penting untuk memastikan kualitas daging yang dihasilkan.
Kesalahan dalam penanganan dapat menyebabkan hewan mengalami stres fisik dan psikologis yang signifikan.
“Penanganan Hewan Kurban yang Baik Kunci Hasilkan Daging Berkualitas,” ujar Medik Veteriner Ahli Madya Provinsi Sumsel, Dr. drh. Jafrizal, MM.
Lebih lanjut Jafrizal, mengemukakan Ketika stres fisik dan psikologis pada hewan kurban dapat menyebabkan penurunan bobot, cedera karkas, dan perubahan kualitas daging.
BACA JUGA:Embarkasi Palembang Selesai, 8.467 Jemaah Haji Sumsel Terbang ke Arab Saudi, Semoga Mabrur Ya!
Salah satu dampak utama adalah peningkatan pH daging di atas 5,8, yang menyebabkan daging menjadi lebih gelap dan alot
. Sebaliknya, pH yang terlalu rendah dapat membuat daging terlalu lembek. Oleh karena itu, menjaga kondisi pH tubuh sapi tetap normal sangat penting untuk mendapatkan kualitas daging yang baik.
“Stres selama penyembelihan juga dapat menyebabkan penipisan konsentrasi cadangan glikogen dalam otot sebelum pemotongan.
Hal ini berdampak pada rasa daging yang kurang enak dan membuat daging lebih cepat mengalami pembusukan serta rentan terhadap kontaminasi mikroba,” ungkapnya.
Untuk itu, diharapkan kepada penjual, petugas pengangkutan, dan petugas penyembelihan di masjid agar tidak memperlakukan hewan kurban dengan cara kasar.
BACA JUGA:12 Manfaat Tersembunyi Daun Pandan, Senjata Ampuh Lawan Berbagai Penyakit
Menghindari hewan dari rasa takut dan stres adalah langkah penting dalam mendapatkan kualitas daging kurban yang optimal.
Pria yang juga menjabat selaku Ketua PDHI Sumsel, menekankan pentingnya perlakuan yang baik terhadap hewan kurban.