*Sidak Komisi III DPRD Prabumulih
PRABUMULIH,SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak beberapa bulan terakhir, perkara sampah di kota nanas menjadi polemik di masyarakat. Mulai dari lamanya mobil angkutan memgangkat sampah hingga sampah yang terkesan dibiarkan menumpuk di sejumlah titik di pinggir jalan dikeluhkan oleh masyarakat.
Komisi III DPRD Kota Prabumulih, yang dipimpin oleh Feri Alwi beserta anggota Ade Irama, meninjau TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Sungai Medang, Prabumulih, Selasa (4/6).
Di TPA, terlihat pemandangan deretan motor sampah yang mengantre untuk masuk ke TPA. Sementara, di dalam TPA, jalanan menuju “gunung” sampah rusak parah dan dipenuhi sampah yang mengular ke jalan. Beruntung, waktu Komisi III datang kondisi jalanan cukup keras, berbeda kalau datang musim hujan maka jalan menuju TPA akan menjadi bubur.
Ketua Komisi III DPRD Kota Prabumulih, Feri Alwi menyebutkan, pihaknya sengaja melakukan sidak ke TPA, sebagai upaya tindak lanjut dari keluhan masyarakat terkait dengan TPA ini, terutama akses jalan.
BACA JUGA:Main Game Online, Teriak Mau Dibunuh
BACA JUGA:Pelajar Tampilkan Berbagai Jenis Pindang, P5, Ajang Pengembangan Bakat Siswa
“Setelah kita cek memang akses menuju TPA ini rusak berat,” sebutnya. Pihaknya pun sudah menyampaikan solusi jangka pendek agar jalan yang sudah ada harus dibersihkan dari sampah sehingga mobil-mobil pengangkut sampah tidak harus mengantre di luar.
Ke depan, sebagai solusi jangka panjang agar jalan menujuk ke TPA ini akan dianggarkan di ABT (Anggaran Biaya Tambahan) atau kalau tidak memungkinkan akan dianggarkan di APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). “Yang jelas, akan menjadi prioritas,” tegasnya.
Selain akses jalan, kendala lain adalah kekurangan lahan dan belum adanya peng-olahan sampah di TPA.
Kepala Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Kota Prabumulih, Maiduti menambahkan. Pihaknya mencoba merealisasikan keinginan DPRD melalui komisi III. “Kami akan membersihkan jalan dari tumpukan sampah. Mumpung jalan kering maka kamk akan meningkatkan akses sampah,” terangnya.
Untuk jangka panjang, pihaknya mencoba memperbaiki sampai ke pengolahan sampah dengan sistem dan mesin yang sudah diajukan bantuan ke pemerintah pusat.
Dia pun tak menapik, kendala lambannya angkutan sampah ini sudah berlangsung sejak musim hujan di awal tahun sehingga jalan menjadi lumpur. “1 truk biasanya 3-4 kali masuk TPA dalam satu hari. Waktu musim hujan 1 mobil hanya bisa 1 kali masuk TPA. Makanya sempat terjadi penumpukan dan viral di medsos,” tukasnya mengaku lahan TPA yang ada sekira 8 ha. (chy)