*Kilang Pertamina Plaju Konsisten Lakukan Peningkatan PALEMBANG - Meski tercatat sebagai kilang paling berumur di Indonesia, PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) masih tetap berproduksi secara prima. Inspektur IV Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Alimuddin Baso bahkan menyebut Kilang Pertamina Plaju sebagai kilang yang berkomitmen melakukan pengembangan.
"RU III ini satu-satunya kilang kita yang berkontribusi dalam 12,2% persen suplai BBM nasional di antara seluruh kilang PT KPI, dan tetap improvement dalam berbagai hal," ujarnya saat kunjungan kerja ke Kilang Pertamina Plaju. Alimuddin meyakini Kilang Pertamina Plaju harus terus melakukan supervisi atas safety secara terus menerus. Ini bertujuan untuk menjaga performa perusahaan yang terkategori maksimal. "Mari tetap jaga semangat kita agar kilang ini tetap jadi kebanggaan bersama," ujarnya.General Manager Kilang Pertamina Plaju, Yulianto Triwibowo menjelaskan sebagai kilang yang tak lagi muda, Kilang Pertamina Plaju harus melakukan usaha ekstra meski di satu sisi mendapatkan Persetujuan Layak Operasi (PLO) pada November 2022. Untuk memastikan kilang beroperasional dengan baik, manajemen Kilang Pertamina Plaju juga tetap mengedepankan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (HSSE). "Dari sisi complexity terendah nomor dua setelah RU VII Kasim, tapi ini bukan jadi batasan untuk kami buat bekerja dengan baik," tambah Yulianto. Kendati memiliki banyak tantangan di tahun ini, perusahaan telah mencatat raihan gemilang. Misalnya saja pada 2022 perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dibanding 2021. Produk BBM dan LPG dipasarkan bagi kebutuhan domestik area Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Sedangkan produk NBBM didistribusikan di Sumatera dan Jawa, sedangkan produk Intermedia Naphta dikirimkan ke RU VI Balongan sebagai Feed KLBB. (fad/)
Kategori :