PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Meteologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat dan Pemerintah untuk waspada. Pasalnya hingga 31 Mei ini cuaca di Provinsi Sumsel masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.
Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Metrologi SMB II Palembang, Veronika Sinta Andayani menjelaskan satu minggu ke depan, berdasarkan prakiraan cuaca hingga 31 Mei, Sumsel masih berpotensi hujan, umumnya ringan hingga sedang, namun potensi hujan lebat masih dapat terjadi.
“Kondisi ini dipengaruhi adanya kelembaban udara yang masih cukup tinggi. Prakiraan aktivitas gelombang Kelvin, sehingga pertumbuhan awan hujan masih cukup signifikan. Maka potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Sumsel," ungkapnya, kemarin.
Namun, kata dia, yang perlu diwaspadai juga di periode transisi ke musim kemarau ini, selain hujan sedang hingga lebat juga disertai angin kencang, kilat atau petir. "Pada musim peralihan ini tidak hanya hujan, tetapi disertai angin kencang dan pertumbuhan awan konvektif cukup signifikan yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai angin kencang disertai kilat/petir," bebernya.
BACA JUGA:Info Perkiraan Cuaca Sumatera Selatan Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024:: BMKG Sebut Potensi Hujan Lebat!
Bahkan, kata dia, sebagian besar wilayah Sumsel masih berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, tanah longsor dan angin kencang atau puting beliung. Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel melaporkan bahwa wilayah Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan bagian hulu mulai dari Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja (Baturaja Timur dan Baturaja Barat) yang sebelumnya terendam banjir ini, kini sebagian Lubuk Batang mulai surut.
“Sementara sebagian wilayah hilir di Kecamatan Lubuk Batang, Peninjauan dan Kedaton Peninjauan Raya memasuki awalan genangan banjir. Biasanya baru akan surut setelah 3-5 hari,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana saat dikonfirmasi, kemarin.
Ia mengatakan beberapa wilayah yang perlu perhatian khusus karena beberapa fasilitas umum seperti jembatan putus, salah satunya di Desa Negeri Ratu. Akses jembatan gantung dan jembatan permanen yang menjadi akses jalan satu-satunya putus. Kemudian ruas jalan cor beton di Desa Pedataran patah dan longsor pada bagian bawah jalan. Hal itu membuat akses jalan ke wilayah Kecamatan Ulu Ogan dari sisi atas terputus. “Akses yang ada hanya melalui jalur bawah, tapi rentan longsor,” ungkapnya.
Satu lagi puluhan rumah yang mengalami kerusakan parah dan masuk kategori tak layak huni. Terbanyak di wilayah Kecamatan Ulu Ogan, terutama di Desa Ulak Lebar yang mencapai puluhan rumah rusak. “Di Ulak Lebar ada sekitar 54 rumah rusak berat,” tambahnya.
BACA JUGA:4 Pilihan Aroma Parfum Terbaik untuk Aktivitas Padat dan Cuaca Panas
BACA JUGA:Cuaca Panas di Madinah Capai 40 Derajat, Jamaah Dihimbau Perbanyak Minum
Data terbaru BPBD Sumsel, banjir bandang yang melanda OKU berdampak pada 10.816 rumah. Jumlah warga yang terdampak mencapai 11.915 KK atau sebanyak 45.208 jiwa. Dari angka itu, warga yang mengungsi mencapai 11.302 orang. Total rumah yang alami kerusakan berat sebanyak 90 unit.
“Bencana di OKU juga mengakibatkan 5 orang hilang dan hanyut terbawa arus saat banjir terjadi, saat ini 1 korban masih dalam pencarian. Sementara korban yang luka-luka dan sakit masih dalam pendataan,” pungkasnya. (yun/fad)