Kembali Datangi PT Wilmar Indonesia

Kamis 23 May 2024 - 15:27 WIB
Reporter : Akda
Editor : Irwansyah

SUMATERAEKSPRES.ID-BANYUASIN - Emak emak desa Prajen Kecamatan Banyuasin I kembali mendatangi PT Wilmar Padi Indonesia, Rabu (22/5) sore.

Kedatangan emak emak itu menagih kompensasi sembako yang dijanjikan oleh PT Wilmar Padi Indonesia terhadap dampak debu penggilingan padi milik PT Wilmar Padi.

"Iya, kami meminta kompensasi yang dijanjikan pihak perusahaan yaitu berupa sembako berupa beras 5 kg, minyak, susu,"ujar Emik warga Prajen. Namun kompensasi yang dijanjikan tersebut pada awalnya kurang direspon sehingga menjadi molor.

Akhirnya puluhan emak emak kembali datang, agar pihak perusahaan untuk merealisasikan kompensasi itu."Tapi hasilnya tidak memuaskan, dan tidak sesuai dengan keinginan ibu ibu,'terangnya.

BACA JUGA:Tokoh Muba - Banyuasin, Nur Muhammad Dukung Herman Deru Dua Periode

BACA JUGA:Resmi Diusung PKB, Askolani Kantongi 12 Kursi Maju Pilkada Banyuasin


Sabirin warga Desa Prajen Dusun III mengatakan kalau emak emak kembali mengelar aksi demo yaitu meminta kompensasi ke PT Wilyar Indonesia."Memang dikasih oleh PT Wilmar hari itu juga,"ucapnya.

Sebelumnya kompensasi tersebut acap kali molor, namun saat pemberian kompensasi tidak sesuai dengan yang dijanjikan."Beras 2 kg, minyak 1 kg yang dapat,"ungkapnya.

Diketahui warga gelar aksi damai karena PT Wilmar Indonesia  yang berada di Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin dikeluhkan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Sekda Banyuasin Hadiri 10 Tahun World Water Forum 2024 di Bali

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Pemkab Banyuasin Lelang Kendaraan Dinas


Bahkan puncaknya puluhan emak emak warga Desa Prajen, tepatnya Dusun III melakukan aksi damai dengan mendatangi pabrik pada Bulan April lalu.

Emak emak meminta agar debu dari penggilingan padi itu tidak lagi sampai menyebar ke pemukiman warga sekitar."Iya sudah sempat lakukan aksi damai, karena debu padi bertebaran hingga ke rumah penduduk,"kata Achmad Nurcholis Anggota DPRD Banyuasin.

Tentunya dengan keberadaan debu dari penggilingan padi itu membuat resah warga sekitar, karena menganggu aktivitas warga seperti mencuci, masak, menjemur baju.(qda)

Kategori :