LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Salah satu kekayaan kuliner yang memikat adalah pindang liling mang boy, masakan khas dari Lahat, Sumatera Selatan, yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga menjadi simbol pelestarian budaya lokal.
Pindang liling memiliki akar dalam sejarah dan budaya Lahat, diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.
Bahan utamanya adalah liling atau tutut, yang biasanya ditemukan di sungai-sungai sekitar Lahat.
Proses memasak yang menggunakan rempah-rempah lokal dan teknik tradisional memberikan cita rasa unik.
BACA JUGA:BNI Raih Dua Penghargaan Marketeers Youth Choice Award 2024
Cita rasa pindang liling mang boy memukau dengan kuah gurih yang dipadu dengan lengkuas, jahe, daun salam, dan asam kandis.
Daging liling yang lembut dan gurih melengkapi hidangan ini dengan sempurna.
Pentingnya pindang liling mang boy tidak hanya sebagai hidangan lezat tetapi juga simbol pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Dengan mempertahankan tradisi memasak dan bahan-bahan lokal, komunitas Lahat menjaga keberagaman kuliner Indonesia.
BACA JUGA:Tersembunyi di Empat Lawang, Air Terjun Taman Jodoh Siap Memanjakan Mata dan Jiwa, Yuk Healing!
BACA JUGA:Joss! Tindak Tegas Terhadap Oknum, Langkah Kwarda Sumsel dalam Menjaga Kebersihan Moral Pramuka!
Masakan tradisional seperti pindang liling mang boy menginspirasi generasi mendatang untuk menghargai warisan budaya mereka sendiri dan mengembangkannya
. Hal ini juga membuka peluang untuk mengembangkan industri kuliner lokal yang berkelanjutan.
Pindang liling mang boy bukan hanya hidangan lezat, tetapi juga warisan budaya yang memperkaya identitas kuliner Indonesia.