Kepala dinas perikanan Ogan Ilir Bustanul Arifin mengatakan, jumlah restoking ikan yang dilepas di alam tahun 2023 sekitar 100.000 benih. "Target kita, jumlah restoking melepas ikan di alam tahun 2024 akan terus bertambah menjadi 1 juta benih ikan," ujar Bustanul. Seiring dengan semakin gencarnya kapasitas produksi benih ikan di BBI Ogan Ilir. Khususnya budidaya ikan-ikan lokal Ogan Ilir yang terancam populasinya."Di BBI kita sudah melakukan tahapan budidaya jenis-jenis ikan lokal yang mulai sulit di temukan di alam. Seperti ikan jelawat, gabus, toman, tapa, belido, betok, tembakang dan lainnya," ungkap Bustanul. Selain itu, berbagai jenis ikan hias juga telah lebih dulu di budidayakan. Seperti jenis ikan koi yang sudah ribuan benih. Serta arwana dan Botia dalam tahap pengembangan. Termasuk juga pengembangan budidaya udang galah. Mendukung hal itu, tahun ini dinas perikanan dengan jajaran forkopimda, Polres dan Kodim akan membentuk satgas perikanan. Sebagai langkah menindak ilegal fishing dan melindungi kelestarian populasi ikan lokal di alam agar tidak ditangkap dengan cara sentrum maupun di putas.
Guna upgrade ilmu, Studi tiru juga dilakukan ke Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPAT) Jambi, Balai Besar Perikanan Air Tawar (BBPAT) di kota Sukabumi dan pabrik pakan ikan di Balai Besar Perikanan Budi daya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Rencananya, tahun depan pemkab OI akan membangun pabrik pakan ikan menunjang perikanan di OI. "Rencana jangka panjangnya, itu juga ada pabrik pengolahan ikan yang cukup besar menampung banyak pekerja dan hasil perikanan. Secara otomatis, ekonomi akan meningkat dan menambah pemasukan PAD," jelas Bustanul.Harapannya, ketika BBI Ogan Ilir semakin terkelola dengan baik di tahun depan. Sekitar kawasan BBI juga akan berkembang menjadi destinasi wisata edukasi. Menyediakan sumber benih dan pakan ikan yang lebih terjangkau. Hingga kemudian diharapkan bisa menjadi salah satu andalan sumber PAD pemkab Ogan Ilir. (dik)
Kategori :